PADANG, HARIANHALUAN.ID — Politeknik Negeri Padang (PNP) menggelar seleksi ketat bagi calon mahasiswa baru Program Studi Teknik Alat Berat melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) pada Sabtu (7/6) lalu. Sebanyak 160 peserta bersaing memperebutkan 18 kursi yang tersedia di kelas kerja sama PNP dengan PT Trakindo Utama, sebuah program unggulan yang telah dijalankan sejak tahun 2008.
Kegiatan seleksi ini mendapat perhatian khusus dari jajaran pimpinan PNP. Direktur PNP, Surfa Yondri turut meninjau langsung pelaksanaan ujian didampingi Wakil Direktur Bidang Keuangan dan Umum, Sarmiadi, Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan, Nasrullah, serta Wakil Direktur Bidang Kerja Sama, Ihsan Lumasa Rimra.
Menurut Surfa Yondri, mekanisme seleksi tahun ini mengalami penyesuaian penting menyusul adanya regulasi baru di tingkat nasional.
“Jika sebelumnya seleksi mahasiswa kelas kerjasama dilakukan sebelum pengumuman SNBP dan SNBT, sekarang kita diwajibkan melaksanakannya setelah kedua jalur itu selesai. Ini adalah bentuk penyesuaian terhadap kebijakan baru pemerintah, ” katanya, Sabtu (7/6).
Pada tahun akademik 2025 ini, sambungnya, PNP hanya membuka satu kelas untuk program tersebut dengan kapasitas 24 mahasiswa. Dari jumlah tersebut, enam kursi telah dialokasikan untuk penerima beasiswa penuh dari Trakindo, sehingga hanya tersisa 18 kursi yang diperebutkan melalui jalur seleksi terbuka.
“Dari 160 peserta hari ini, hanya 18 yang akan lolos. Artinya, tingkat kompetisinya sangat tinggi. Mereka yang terpilih bukan hanya akan kuliah, tapi juga berpeluang besar untuk langsung masuk dunia kerja di industri alat berat,” ujar Surfa Yondri.
Setelah UTBK selesai, ujarnya, peserta yang lolos akan mengikuti rangkaian seleksi lanjutan yang dikelola oleh pihak Trakindo. Proses tersebut mencakup tes psikologi, wawancara, serta technical and inclination test (TINCAN), yang akan berlangsung pada 9 hingga 11 Juni. Hasil akhir seleksi akan diumumkan pada 13 Juni 2025.
“Pengumuman hasil ujian tulis akan dilakukan hari ini juga. Nama-nama yang lolos langsung kami kirimkan ke Trakindo untuk mengikuti proses berikutnya,” ujarnya lagi.
Program kerja sama tersebut katanya telah berjalan lebih dari 15 tahun dan terbukti mencetak lulusan vokasi yang siap pakai di sektor industri, khususnya alat berat dan pertambangan. Bahkan, kata Surfa, dalam beberapa tahun, PNP mampu membuka dua kelas sekaligus karena tingginya minat dari siswa dan kebutuhan industri.
Ia juga menegaskan bahwa prospek kerja lulusan Teknik Alat Berat di PNP tak hanya terbatas pada Trakindo. Banyak lulusan reguler yang sukses berkarir di perusahaan-perusahaan mitra lainnya di sektor alat berat dan tambang.
“Trakindo memang mitra strategis kami, tapi bukan satu-satunya. Lulusan dari jalur reguler pun banyak yang terserap di berbagai perusahaan besar. Artinya, lulusan kami tetap relevan dan dicari, baik dari kelas reguler maupun kerjasama,” ucap Surfa Yondri.
Tak sekadar membekali keterampilan teknis, program tersebut katanya juga membentuk karakter profesional mahasiswa dengan penekanan pada etika kerja dan kesiapan industri sejak dini. Inilah yang membuat lulusan program kerja sama PNP-Trakindo memiliki keunggulan tersendiri di mata dunia kerja.
Dengan sistem seleksi yang kompetitif dan kerja sama erat dengan dunia industri, PNP menunjukkan komitmennya sebagai institusi vokasi yang adaptif, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan tenaga kerja nasional. (*)














