Pupuk untuk buah adalah salah satu bahan dengan kandungan nutrisi dan vitamin yang diberikan pada berbagai jenis tanaman buah. Keberadaan pupuk untuk buah sangat dibutuhkan untuk menunjang proses pertumbuhan tanaman agar menghasilkan buah yang besar dan segar.Â
Setiap tahun pengguna pupuk untuk buah semakin meningkat, mengapa demikian? Tentunya, hal ini sejalan dengan peran para petani buah yang berlomba-lomba meningkatkan kualitas hasil panen. Sebab, seringkali ditemukan permasalahan budidaya, seperti buah menjadi kerdil. Kondisi ini menyebabkan harga jual produk menurun drastis.
Untuk mengatasi berbagai macam permasalahan pada tanaman buah, dibutuhkan panduan pupuk untuk buah yang berkualitas untuk memperbaiki dan meningkatkan pertumbuhan. Pada artikel di bawah ini akan dibahas mengenai panduan penggunaan pupuk untuk buah yang efektif. Simak penjelasannya berikut ini, ya!
Panduan Penggunaan Pupuk untuk Buah yang Efektif
Cara pemupukan yang efektif bergantung pada jenis tanaman buah dan kondisi lahan tanam. Adapun cara pemupukan yang efektif adalah sebagai berikut.
Disebar (Broadcasting)
Dilakukan dengan menyebarkan pupuk secara merata pada media tanam, seperti tanah saat waktu penggaruan terakhir. Kegiatan ini biasanya dilakukan sehari sebelum masa tanam dengan cara mencampurkan pupuk dengan tanah. Lalu campuran tersebut siap untuk digunakan.
Larikan atau Barisan (Ring Placement)
Dilakukan dengan cara menaburkan pupuk di antara larikan tanaman buah. Bagi tanaman tahunan, tanaman muda, atau tanaman yang masih baru pertama kali berbuah diberikan dengan cara menaburkan secara melingkar dengan jarak tegak lurus. Cara ini khusus dilakukan, jika perkembangan akar tanaman buah tidak berjalan maksimal, jarak tanam cukup jarang, dan tingkat kesuburan tanah sangat rendah.
Ditempatkan dalam Lubang (Spot Placement)
Dilakukan dengan cara membenamkan pupuk ke dalam lubang di samping batang dengan kedalaman 10 cm. Kemudian tutup dengan tanah. Dulur, juga dapat mengkocorkan atau menyiramkan pupuk dengan jarak 5-10 cm dari pangkal batang tanaman buah.
Pemupukan Melalui Daun Tanaman (Spraying)
Dilakukan dengan cara melarutkan pupuk bersama air dengan tingkat konsentrasi yang rendah. Kemudian semprotkan langsung pada daun tanaman buah.
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penggunaan Pupuk untuk Buah
Pupuk untuk buah berpotensi meningkat kualitas pertumbuhan tanaman buah. Untuk mendapatkan hasil panen buah yang baik dibutuhkan panduan penggunaan pupuk untuk buah. Sebab, jika tidak sesuai dengan panduannya maka tanaman buah akan mengalami masalah. Adapun beberapa tips penggunaan pupuk untuk buah yang dapat Dulur terapkan secara efektif, diantaranya sebagai berikut.
Memilih Pupuk untuk Buah yang Berkualitas
Memberikan pupuk untuk buah sama halnya dengan memberi makanan pada tanaman buah. Maka dari itu, usahakan memilih jenis pupuk yang sudah teruji kandungan bahan dan kualitasnya agar buah yang dihasilkan tampak segar dan berisi.
Pemupukan pada tanaman buah harus seimbang, tidak boleh melebihi dan mengurangi jumlah takaran pupuk. Sebab, hal ini berpengaruh pada proses pertumbuhan tanaman buah.
Pemupukan yang seimbang dan bergizi berfokus pada penambahan bahan-bahan organik, media tanam, dan menciptakan kondisi lokasi terutama dalam pertumbuhan akar. Gunakan pupuk organik yang kaya akan nutrisi secara rutin dengan takaran yang sudah diberikan dari produk pupuk organik.
Memberikan Pupuk untuk Buah Sesuai Waktunya
Pemberian pupuk untuk buah harus dilakukan dengan tepat waktu. Jika, melewatkan waktu memberikan maka akan terjadi gangguan pada proses pertumbuhan buah. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk memberikan pupuk tanaman buah?
Pemberian pupuk tanaman buah di mulai pada waktu musim gugur karena masa puncak pertumbuhan akar dan pohon buah-buahan setiap tahunnya. Pada masa ini tanaman buah akan membutuhkan banyak asupan unsur hara untuk pertunasan, pembungaan, dan pembentukan buah.
Biasanya musim gugur tanaman buah terjadi pada bulan September hingga Oktober. Jadi, di bulan-bulan tersebut, usahakan memberikan asupan pupuk organik tanaman buah secara rutin setiap 1 bulan sekali.
Memberikan Pupuk Sesuai dengan Tempatnya
Jika manusia mengandalkan mulut untuk.mendapatkan asupan energi dari makanan, maka tanaman mengandalkan akar untuk mendapatkan asupan energi dari pupuk. Mulut akar tanaman buah berada di paling ujung dengan lapisan distribusi yang bertugas menyerap nutrisi pada pupuk.
Secara umum, 80% akar serap pohon buah terkonsentrasi pada lapisan tanah dengan ukuran 10-50 cm di bawah proyeksi vertikal cabang sekeliling tajuk. Kondisi ini mewajibkan 80% dari total pupuk organik yang harus diterapkan pada area tersebut.
Kandungan yang Harus Ada dalam Pupuk untuk Buah Organik
Kandungan yang harus ada di dalam pupuk untuk buah organik adalah unsur hara makro dan mikro. Unsur hara berperan penting untuk merangsang pertumbuhan buah, seperti fosfat dan kalium. Kalium berfungsi untuk mendorong pertumbuhan masa generatif pada tanaman. Kalium dapat ditemui di pupuk NPK, KCL, dan ZK.
Sementara itu, fosfat berfungsi untuk memperbaiki kualitas buah dan bunga. Fosfat mampu mengembalikan dan memperbaiki warna, rasa, aroma, dan ukuran buah. Kandungan fosfat dapat ditemukan di pupuk NPK, RP, SP, dll.
Semua kandungan unsur hara makro dapat ditemukan di dalam pupuk organik. Pupuk organik dapat menjadi solusi terbaik pupuk untuk buah perkebunan Dulur. Selain ramah lingkungan, pupuk organik juga mampu memperbaiki kualitas buah dan menangani berbagai masalah tanaman buah.
Manfaat Penggunaan Pupuk untuk Buah Organik bagi Pertumbuhan
Manfaat penggunaan pupuk untuk buah organik bagi pertumbuhan diantaranya, yaitu meningkatkan jumlah cabang dan produksi buah, meningkatkan ukuran dan tebal daging buah, menambah ras manis alami pada buah, membantu proses pertumbuhan buah agar lebih cepat, dan menambah imunitas buah dari berbagai macam serangan hama/penyakit
Pemberian pupuk untuk buah organik dilakukan sesuai dengan kebutuhan lahan dan masa tanam buah. Namun, pada umumnya pupuk untuk buah organik diberikan setiap 1 bulan sekali agar produktivitas percabangan, jumlah bunga, dan jumlah buah dapat berkembang lebih cepat. (*)














