JAKARTA, HARIANHALUAN.ID- Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan (PCAA) resmi melarang maskapai Serene Air beroperasi dan mencabut izin operasionalnya (Air Operator Certificate/AOC) karena maskapai tersebut tidak memiliki satu pun pesawat yang layak untuk terbang.
“Saat ini, Serene Air tidak memiliki pesawat yang dapat dioperasikan untuk penerbangan, sehingga tidak mampu memenuhi kapasitas operasional yang diperlukan untuk menjalankan penerbangan yang aman sesuai dengan aturan dan regulasi PCAA yang berlaku,” bunyi keterangan surat resmi PCAA, Rabu (8/10).
Serene Air, maskapai swasta yang mulai beroperasi pada 2017, awalnya hanya melayani rute domestik sebelum memperluas layanannya ke penerbangan internasional menuju China, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Maskapai ini memiliki tujuh pesawat dalam armadanya, terdiri dari tiga Airbus A330-200 dan empat Boeing 737-800.
Namun, laporan dari situs aviasi One Mile At A Time mengungkapkan bahwa dari tiga Airbus A330 milik Serene Air, satu pesawat tidak beroperasi selama lebih dari setahun, satu lainnya terakhir terbang ke Karachi (KHI) pada 26 September, dan satu lagi ke Jeddah (JED) pada 29 September lalu.
Sementara itu, dari empat Boeing 737, tiga di antaranya juga tidak aktif selama lebih dari setahun, dan satu pesawat terakhir terbang ke Tianjin (TSN) pada 27 September lalu.
Salah satu pesawat dilaporkan tidak dapat beroperasi setelah mengalami insiden bird strike di Arab Saudi. Maskapai ini berharap dapat memulangkan penumpang yang terlantar dengan pesawat tersebut.
Melalui pernyataan di media sosial, Serene Air menyampaikan, “Kami memahami tantangan yang ditimbulkan oleh gangguan operasional baru-baru ini dan sangat menghargai kesabaran serta dukungan Anda.”
“Tim kami bekerja tanpa henti untuk memastikan semua penumpang yang terdampak dapat kembali dengan selamat, dengan pengaturan akomodasi, makanan, dan pemulangan yang sedang berlangsung. Kami tetap berkomitmen untuk segera memulihkan operasional dan menyambut Anda kembali dalam waktu dekat,” lanjut pernyataan itu. (*)
