PADANG, HARIANHALUAN.ID — Upaya pemulihan pascabanjir terus dilakukan di berbagai titik aliran sungai di Kota Padang. Pada Rabu (3/12), pembersihan difokuskan pada aliran Sungai Batang Kabung Ganting, Kecamatan Koto Tangah.
Sebelumnya saat bencana, aliran sungai ini dipenuhi material banjir berupa kayu berukuran besar, pasir, dan lumpur. Material tersebut terbawa arus deras saat banjir menerjang, sehingga menumpuk di beberapa bagian sungai dan berpotensi menghambat kelancaran aliran air.
Untuk mengatasi hal ini, dua unit ekskavator diturunkan ke lokasi guna mengangkat tumpukan kayu dan menggali sedimen pasir yang menutup sebagian badan sungai. Pekerjaan dilakukan bertahap dengan memindahkan material ke sisi sungai. Hal ini bertujuan agar aliran air dapat kembali normal dan mengurangi risiko penyumbatan yang dapat memicu banjir susulan.
Proses pembersihan berlangsung sejak pagi hingga selesai, dengan fokus pada titik-titik yang mengalami penumpukan material paling berat. Pembersihan aliran sungai ini menjadi bagian dari langkah percepatan pemulihan pascabanjir, sekaligus upaya antisipasi agar kawasan sekitar Sungai Batang Kabung Ganting tetap aman saat curah hujan kembali meningkat.
Sebelumnya, upaya pemulihan juga dilakukan di berbagai fasilitas umum, termasuk sarana pendidikan. Pada Selasa (2/12) kemarin, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang melaksanakan pembersihan di SD–SMPS IT Internasional Al-Amin yang berlokasi di Kelurahan Gurun Laweh RT 002/RW 002, Kecamatan Nanggalo.
Banjir yang melanda beberapa hari sebelumnya meninggalkan lapisan lumpur tebal di halaman sekolah, akses jalan, dan sejumlah sudut bangunan. Untuk mempercepat pemulihan, petugas damkar melakukan penyiraman intensif menggunakan mobil pemadam dan semprotan air bertekanan tinggi.
Teknik penyiraman ini dipilih agar lumpur cepat terlepas dan dapat dibersihkan secara menyeluruh. Kegiatan berlangsung dimulai dari bagian depan area sekolah, kemudian dilanjutkan ke halaman tengah dan titik-titik yang terendam lumpur paling tebal.
Petugas memastikan jalur masuk, area bermain, dan sejumlah fasilitas pendukung kembali bersih sehingga dapat digunakan dengan aman. Pembersihan sekolah menjadi salah satu fokus setelah banjir mereda, mengingat aktivitas belajar mengajar membutuhkan lingkungan yang higienis dan aman. Dengan selesainya pembersihan ini, fasilitas pendidikan tersebut diharapkan dapat segera kembali beroperasi dan menyambut para siswa setelah masa pemulihan. (*)














