PADANG, HARIANHALUAN.ID – Universitas Negeri Padang (UNP) telah merampungkan proses pendataan internal terhadap sivitas akademika yang terdampak bencana banjir dan banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat.
Pendataan ini mencakup informasi mengenai korban jiwa, kerusakan tempat tinggal, hingga rumah yang tertimbun lumpur akibat bencana yang terjadi beberapa hari terakhir.
Menurut rekapitulasi resmi hingga Kamis (4/12/2025), tercatat 349 orang sivitas akademika yang terdampak. Jumlah ini terdiri dari 278 mahasiswa, 36 dosen, dan 35 tenaga kependidikan (tendik). Data tersebut dihimpun melalui formulir pelaporan kondisi darurat yang dibuka UNP tak lama setelah banjir dan banjir bandang melanda.
Di antara laporan yang masuk, UNP mengonfirmasi adanya satu korban jiwa, yakni Angger Raja Prakarsa, mahasiswa Program Studi Teknik Otomotif, Fakultas Teknik. Almarhum menjadi korban longsor dan banjir bandang di kawasan Jembatan Kembar, Padang Panjang, yang pada saat kejadian diterjang arus deras.
Angger dilaporkan hilang setelah terseret banjir yang menggulung area jalan penghubung Padang Panjang dan Kota Padang. Setelah upaya pencarian, ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Kepergian almarhum menjadi duka mendalam bagi keluarga besar UNP.
Rektorat UNP menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan menegaskan bahwa kehilangan ini menjadi pengingat bahwa dampak bencana tidak hanya berupa kerusakan material, tetapi juga merenggut nyawa manusia.
Berdasarkan sebaran wilayah domisili, Kota Padang tercatat sebagai daerah dengan jumlah sivitas terdampak terbanyak, yakni mencapai 286 orang. Disusul kemudian Kabupaten Agam dengan 16 orang, Padang Pariaman sebanyak 18 orang, serta sejumlah wilayah lain seperti Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Pariaman, Solok, dan Tanah Datar.














