PADANG, HARIANHALUAN.ID — Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Barat kembali merilis perkembangan terbaru penanganan korban bencana ekologi yang melanda sejumlah daerah di Sumbar.
Berdasarkan laporan resmi yang disampaikan Kasubdiddokpol Polda Sumbar, dr. Eka Purnama Sari, hingga Sabtu (6/12/2025) pukul 20.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia telah menembus angka 228 orang.
Dari total tersebut, 199 korban telah berhasil diidentifikasi, terdiri dari 101 laki-laki dan 98 perempuan. Sementara 29 korban lainnya belum teridentifikasi, termasuk potongan tubuh yang ditemukan di beberapa lokasi.
Yakni berupa satu potongan paha, satu potongan tungkai bawah, serta dua potongan kaki kanan.
“Proses identifikasi dilakukan di enam posko DVI yang tersebar di sejumlah daerah terdampak bencana,” ujar Kasubdiddokpol Polda Sumbar, dr. Eka Purnama Sari dalam keterangan resminya.
Menurut dokter Eka, Posko DVI Agam menjadi lokasi dengan jumlah korban terbesar mencatat 127 korban meninggal, di mana 123 di antaranya telah teridentifikasi.
“Mayoritas korban yang masuk di Posko Agam sudah dapat dipastikan identitasnya setelah proses pencocokan data antemortem dan postmortem,” ucapnya.
Sementara itu, RS Bhayangkara Padang masih menjadi posko dengan jumlah korban belum teridentifikasi terbanyak, yakni 25 orang. Total 62 korban dibawa ke rumah sakit ini, dan 37 di antaranya sudah dikenali.
“Tim terus bekerja untuk mempercepat identifikasi, terutama pada jenazah yang kondisi fisiknya tidak utuh,” kata dr. Eka.
Di Padang, Posko DVI Polresta Padang—yang berkolaborasi dengan RSUD Rasidintelah menuntaskan identifikasi seluruh lima korban yang masuk. Begitu pula Posko DVI Pasaman Barat, Bukittinggi, dan Padang Panjang, yang masing-masing telah mengidentifikasi semua korban yang ditangani.
Hingga laporan terbaru ini dirilis, jumlah warga yang masih dinyatakan hilang mencapai 213 orang, terdiri dari 97 laki-laki dan 116 perempuan. Data ini terus diperbarui seiring operasi pencarian yang masih berlangsung di lapangan.
Selain korban meninggal, terdapat 20 penyintas yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. RSUD Agam merawat 17 pasien, RSUD Padang Panjang satu pasien, dan RSUD Rasidin Padang dua pasien.
Dr. Eka menegaskan bahwa seluruh tim DVI terus bekerja tanpa henti, termasuk memperkuat koordinasi dengan BPBD, Basarnas, PMI, dan pemerintah daerah.
“Setiap perkembangan akan segera kami laporkan. Prioritas kami adalah memastikan seluruh korban dapat teridentifikasi dengan benar dan diserahkan kepada keluarga secepat mungkin,” pungkasnya. (*)














