PADANG, HARIANHALUAN.ID — Polda Sumatera Barat (Sumbar) mengerahkan 200 kendaraan roda dua untuk mengantarkan bantuan langsung ke rumah-rumah warga di daerah terdampak bencana yang sulit dijangkau.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan distribusi bantuan tidak hanya berhenti di posko, tetapi benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan termasuk lansia, ibu hamil, dan anak-anak sekolah yang kehilangan seragam.
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari laporan lapangan dan keluhan masyarakat yang masih kesulitan mendapatkan bantuan meski suplai logistik dari berbagai pihak telah banyak yang masuk.
“Ini kegiatan lanjutan. Bantuan memang banyak, dari pemerintah pusat, daerah, komunitas, semuanya bergerak cepat. Tapi banyak yang terpusat di posko-posko. Karena itu hari ini 200 motor kita turunkan untuk langsung mendatangi masyarakat,” ujarnya, Senin (8/12).
Irjen Gatot juga mengungkapkan bahwa Polda Sumbar mengutamakan lima jenis bantuan yang terbukti sangat dibutuhkan warga di lapangan. Salah satu fokus utama adalah seragam sekolah, setelah banyak anak di wilayah Lapai dan Gunung Nago kehilangan pakaian sekolah mereka akibat rumah hanyut tersapu galodo.
“Waktu kami ke Gunung Nago, ada ibu-ibu yang bilang, ‘Pak, tolong anak-anak kami, baju sekolahnya habis semua.’ Maka kita berikan lengkap, dari sepatu, celana, baju, topi, sampai tas. Ukuran pun kita cek satu per satu supaya tidak salah,” tegasnya.
Selain itu, polisi juga membagikan bantuan paket bagi lansia, ibu hamil menyusui, kebutuhan bayi hingga bantuan sembako untuk lima titik prioritas, yakninya di kawasan Ikur Koto, Surau Gadang, Batu Busuk, Lapai, dan Sungai Lareh.
“Polisi hadir dengan motor mendekat, bukan menunggu warga datang ke posko. Jangan sampai ada satu pun saudara kita yang belum menerima atau sudah kehabisan bantuan,” tegas Kapolda Sumbar tersebut.
Di tengah dimulainya ujian sekolah dan terbatasnya sumber air bersih akibat padamnya PDAM, Kapolda Gatot juga menegaskan bahwa kebutuhan air bersih kini menjadi prioritas utama.
Ia menyebut Polda Sumbar telah mendatangkan 29 tangki air dan juga membangun 40 toren air berkapasitas 2.000 liter di Padang, Pariaman, dan Agam. “Nanti tiap pagi, siang, dan sore, tangki akan keliling mengisi toren-toren itu. Masyarakat tidak perlu jauh-jauh mencari air,” katanya.
Dalam operasi bantuan besar-besaran ini, Polda Sumbar melibatkan RT dan RW untuk memastikan tidak ada warga yang terlewat. “Anggota bukan hanya membagikan, tapi sekaligus meminta masukan dan informasi. Kita pastikan semua terbantu,” katanya.
Gatot menyatakan bahwa skema distribusi ini tidak hanya menyasar jalan utama, melainkan masuk ke gang-gang kecil dan kawasan yang sebelumnya sulit dijangkau logistik karena akses terputus.
Dengan pengerahan 200 motor patroli, 29 tangki air, dan distribusi berbasis permintaan warga, Polda Sumbar menyatakan siap memastikan seluruh masyarakat terdampak menerima bantuan meski berada di wilayah terdalam dan terisolasi. “Kita maksimalkan semuanya. Membawa sesuai kebutuhan masyarakat. Yang penting, jangan sampai ada saudara kita yang belum mendapat bantuan,” pungkasnya. (*)














