BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Sebanyak 1.091 kafilah dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar), mengikuti pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Al-Quran (MTQ) Nasional ke-41 Tingkat Provinsi Sumbar yang berlangsung di Kota Bukittinggi, 13-18 Desember 2025.
Pelaksanaan MTQ dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi di Lapangan Wirabraja Kota Bukittinggi, Sabtu (13/12) malam. Kegiatan pembukaan yang berlangsung dengan semarak dan meriah tersebut diawali dengan defile kafilah peserta MTQ dari 19 kabupaten/kota se-Sumbar.
Ketua panitia pelaksana MTQ yang juga selaku Ketua LPTQ Kota Bukittinggi Ibnu Asis mengatakan, MTQ Nasional ke 41 tingkat Sumbar mengangkat tema “Dari Bukittinggi Kota Perjuangan, Kita Bumikan Al-Qur’an Untuk Sumatera Barat Unggul Menuju Indonesia Emas”
Ia menyebutkan, MTQ yang digelar di Kota Bukittinggi memperlombakan 12 cabang lomba dengan 60 golongan. Penilaian lomba dilakukan oleh 163 orang dewan hakim yang terbagi ke dalam 17 majelis, dan dibantu oleh 32 panitera serta tim IT dewan hakim yang berjumlah 42 orang.
Adapun venue atau tempat perlombaan MTQ terdiri dari satu venue utama di lapangan Wirabraja, serta 11 masjid dan 4 aula/auditorium yang tersebar pada tiga kecamatan yang ada di Bukittinggi, yakni Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS), Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh, dan Kecamatan Guguk Panjang.
“Anggaran yang dipergunakan untuk pelaksanaan MTQ Nasional ke 41 sebesar Rp12 miliar yang berasal dari APBD Provinsi Sumbar melalui bantuan keuangan khusus sebesar Rp 7 miliar, dan melalui APBD Kota Bukittinggi sebesar Rp5 miliar,” kata Ibnu Asis yang juga merupakan Wakil Wali Kota Bukittinggi.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumbar, H Mustafa menyampaikan, MTQ di Kota Bukittinggi, memiliki nilai historis dan strategis bagi pemulihan masyarakat dan penguatan kecintaan terhadap Al-Qur’an.
Menurutnya, MTQ bukan sekadar ajang perlombaan membaca dan memahami Al-Qur’an, melainkan sarana strategis untuk membumikan nilai-nilai alquran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. “MTQ merupakan momentum penting untuk memperkuat karakter umat, membangun generasi qurani, serta meneguhkan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) yang menjadi jati diri masyarakat Sumbar,” ujarnya.
Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, menyampaikan, pelaksanaan MTQ kali ini memiliki nuansa berbeda dari MTQ sebelumnya, karena dilaksanakan di tengah suasana duka akibat bencana. Setelah penantian selama 32 tahun lebih, Kota Bukittinggi kembali dipercaya menjadi tuan rumah, dan diharapkan MTQ ini menjadi momentum doa serta ikhtiar bersama bagi keselamatan dan keberkahan daerah.
“Melalui momentum MTQ kita berdoa. Semoga negeri kita terhindar dari bencana dan kerusakan. Dari Bukittinggi Kota Perjuangan, kita bumikan alquran untuk Sumatera Barat Unggul Menuju Indonesia Emas,” kata Ramlan.
Menurutnya, tema MTQ ke 41 tingkat Sumbar memiliki makna yang sangat mendalam, dan menempatkan alquran sebagai pedoman dalam membentuk generasi penerus bangsa yang beriman, berakhlak dan menjunjung nilai kerukunan.
“Kami berharap MTQ ini tidak sekedar menjadi ajang perlombaan, tetapi dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita jadikan MTQ ini sebagai wahana untuk menumbuhkan ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniah,” ujar Ramlan.
Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan belasungkawa dan duka mendalam atas musibah yang menimpa sejumlah daerah di Sumbar. Pada suasana duka ini, MTQN ke 41 tingkat Sumbar diharapkan menjadi cahaya dan penenang bagi masyarakat Sumbar.
Menurutnya, MTQ bukan hanya lomba dan tradisi musabaqah, tetapi MTQ adalah merupakan gerakan peradaban, gerakan untuk membumikan alquran, gerakan menguatkan akhlak masyarakat, dan gerakan meneguhkan karakter generasi muda yang akan menjadikan Sumbar sebagai provinsi yang religius dan berperadaban.
“Al-Qur’an hadir bukan hanya dalam tilawah, tetapi juga hadir dalam perilaku keseharian kita, dalam pelayanan publik, dalam solidaritas sosial, dan kebijakan kebijakan pembangunan daerah. Alquran itu sebagai hudallinas atau petunjuk bagi manusia,” kata Mahyeldi. Ia berharap melalui ajang MTQ ini melahirkan generasi qurani, menghidupkan kompetisi yang jujur dan sportif, memperkuat tali silaturahmi, serta melahirkan qori qoriah terbaik untuk mewakili Sumbar di tingkat nasional. “Kita juga berharap dengan momentum MTQ ini, Sumbar bisa kembali bangkit dan pulih dari bencana yang melanda warga kita,” harapnya,”. (*)














