PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Kota Pariaman menunda kegiatan seni-budaya Merajut Senja di Pantai Kata setelah bencana hidrometeorologi yang melanda Sumatera Barat termasuk Kota Pariaman beberapa minggu terakhir. Penundaan itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Ferialdi.
Merajut Senja di Pantai Kata merupakan program kreatif yang digagas Pemko Pariaman untuk menggabungkan seni, budaya, dan pariwisata di objek wisata Pantai Kata, Kecamatan Pariaman Selatan. Acara ini sebelumnya dijadwalkan rutin setiap pekan dengan penampilan seni tradisional Minangkabau, musik dan pertunjukan komunitas lokal serta pelajar sebagai daya tarik wisatawan.
Namun, dengan kondisi alam yang masih belum menentu dan beberapa wilayah di Sumbar masih dalam masa tanggap darurat, Ferialdi menegaskan bahwa kegiatan tersebut sementara waktu ditunda.
“Dengan kondisi alam yang masih belum menentu, serta di beberapa daerah masih masa tanggap darurat, sebagai bentuk empati, kegiatan tersebut kita tunda dulu sampai kondisi memang sudah stabil kembali,” ujarnya saat wawancara Haluan, Jumat (12/12).
Penundaan ini menjadi langkah kehati-hatian. Pantai Kata sendiri dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Kota Pariaman dengan pemandangan senja yang indah dan suasana alam yang masih asri menjadi faktor utama yang menjadi latar kegiatan Merajut Senja.
Ferialdi mengakui bahwa kegiatan Merajut Senja memiliki peran penting dalam promosi budaya dan sektor pariwisata. Hingga saat ini, program itu telah menjadi ruang kolaborasi antara seniman lokal, pelajar, dan masyarakat untuk menampilkan kreativitas sekaligus pelestarian budaya.
“Meski demikian, prioritas utama pemerintah daerah saat ini adalah keselamatan dan pemulihan warga pascabanjir. Beberapa wilayah di Kota Pariaman mengalami dampak signifikan akibat bencana hidrometeorologi, termasuk kerusakan lingkungan dan infrastruktur yang masih dalam proses penanganan,” katanya.
Penundaan acara ini diharapkan tidak dilihat sebagai penghentian permanen, tetapi sebagai langkah adaptif terhadap situasi yang lebih membutuhkan perhatian penuh pemerintah dan masyarakat. Ferialdi menyatakan bahwa Disparbud Kota Pariaman tetap berkoordinasi intens dengan instansi terkait untuk memantau perkembangan kondisi cuaca dan situasi sosial di lapangan.
Program Merajut Senja sebelumnya juga dimaksudkan untuk memberdayakan ekonomi kreatif masyarakat sekitar Pantai Kata, termasuk pelaku UMKM dan seniman lokal yang terdampak pandemi dan kini bencana alam. Karenanya, penjadwalan ulang akan ditentukan setelah situasi benar-benar kondusif.
Dengan keputusan ini, Pemko Pariaman berharap bisa menyeimbangkan antara upaya pemulihan pascabanjir dan dukungan terhadap sektor pariwisata. Kegiatan Merajut Senja akan kembali dijalankan sebagai bagian dari upaya memulihkan semangat kreatif masyarakat ketika ancaman bencana telah mereda. (*)














