PADANG, HARIANHALUAN.ID – Banjir bandang yang menerjang Kota Padang pada 28 November lalu masih menyisakan duka. Lebih dari duka itu, traumatik pada anak juga sangat mengkhawatirkan.
Ada anak yang menjadi takut dengan air, yang bahkan hal demikian dapat mengganggu psikologi anak. Kemudian efek susah fokus hingga sulit tidur, dan hal-hal lain yang tentunya menjadi atensi dalam penanganannya.
Di Satuan PAUD Sejenis (SPS) Bougenville di Sungai Lareh, Lubuk Minturun, Kota Padang, sejumlah anak mengalami trauma usai banjir bandang lalu. Hebatnya, perangkat sekolah pun mampu mengatasi traumatik pada siswanya.
Kepala Sekolah SPS Bougenville, Marsinar Lubis, pada kegiatan Literasi Pendampingan Trauma Healing bagi Guru di Sumatera Barat, di Gedung Youth Center, Kota Padang, mengatakan setidaknya ada lima anak yang mengalami trauma.
“Ada lima anak yang mengalami trauma usai banjir lalu. Mereka mengalami trauma ketika melihat air, apalagi SPS Bougenville sendiri berada di dekat sungai. Begitu buka pintu belakang PAUD, anak-anak melihat sungai, mereka langsung ketakutan,” ujarnya, Selasa (16/12).
Selain traumatik dengan air, siswa didik di SPS Bougenville juga takut melihat lumpur. Jalan menuju PAUD tersebut memang penuh lumpur sejak beberapa hari setelah banjir. “Mereka takut dengan lumpur tebal,” kata Marsinar.
Melihat kondisi anak yang mengalami trauma, Marsinar bersama tenaga pendidiknya melakukan trauma healing secara mandiri. Anak-anak yang trauma dikumpulkan dan diajak bermain.
“Anak-anak kita ajak bermain, diceritakan dongeng atau hal yang menarik, sehingga psikologis mereka pulih kembali,” terangnya.
Marsinar juga menyebutkan, sejak kejadian banjir lalu dirinya telah dua kali mengikuti pembelajaran trauma healing. Menurutnya, kegiatan tersebut cukup bermanfaat di tengah bencana saat ini.
“Kita mendapatkan cara mengatasi trauma pada anak, itu sangat berguna bagi kami,” ungkap Marsinar.
SPS Bougenville berada di Kompleks Perumahan Wahana, Sungai Lareh telah berdiri sejak tahun 2011 lalu. PAUD itu kini memiliki sebelas murid. Aktivitas belajar dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. (h/rel)














