HARIAN HALUAN. ID — Kepedulian terhadap pemulihan psikologis anak-anak terdampak bencana ditunjukkan melalui sinergi antara Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dengan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Padang. Kedua pihak menggelar kegiatan trauma healing bagi anak-anak yang terdampak banjir bandang di sejumlah wilayah di Kota Padang dan dipusatkan di Guo,Kuranji Kota Padang, Rabu (17/12/25).
Kegiatan trauma healing ini dilaksanakan sebagai bentuk respon terhadap dampak psikologis yang dialami anak-anak pascabencana. Banjir bandang tidak hanya menimbulkan kerusakan fisik dan kerugian materi, tetapi juga meninggalkan trauma mendalam, terutama bagi anak-anak yang kehilangan rasa aman dan kenyamanan dalam keseharian mereka.
Deputi BPJPH, EA Chuzaemi Abidin, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kepedulian sosial dan kemanusiaan BPJPH dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana. Menurutnya, pemulihan mental dan emosional anak-anak menjadi hal yang sangat penting agar mereka dapat kembali beraktivitas dan belajar dengan baik.
“Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan terdampak secara psikologis saat terjadi bencana. Melalui kegiatan trauma healing ini, kami berharap dapat membantu mereka mengurangi rasa takut, cemas, dan trauma, serta mengembalikan keceriaan mereka,” ujarnya.
Upaya pemulihan pascabencana tidak hanya difokuskan pada perbaikan fisik dan pemenuhan kebutuhan logistik, tetapi juga pada pemulihan kondisi psikologis masyarakat, khususnya anak-anak. Melalui kegiatan trauma healing, diharapkan anak-anak terdampak bencana dapat pulih secara psikologis dan kembali ceria.
Kegiatan trauma healing ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak yang mengalami tekanan mental akibat bencana alam. Peristiwa bencana kerap menimbulkan rasa takut, cemas, dan trauma mendalam pada anak-anak, sehingga membutuhkan pendampingan khusus agar mereka dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari secara normal.
Dalam kegiatan tersebut, anak-anak diajak mengikuti berbagai aktivitas yang bersifat edukatif dan menyenangkan, seperti bermain bersama, bernyanyi, menggambar, serta permainan kelompok. Pendekatan ini bertujuan untuk membantu anak-anak mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang positif, sekaligus membangun kembali rasa aman dan percaya diri.
Salah seorang pendamping kegiatan Zaenuddin, menyampaikan bahwa trauma healing menjadi bagian penting dalam proses pemulihan pascabencana. Menurutnya, anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terdampak secara psikologis, sehingga membutuhkan perhatian dan pendampingan yang berkelanjutan.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari orang tua dan masyarakat sekitar. Mereka menilai trauma healing sangat membantu anak-anak yang sebelumnya tampak murung dan takut setelah mengalami bencana. Dengan adanya kegiatan ini, anak-anak terlihat lebih berani berinteraksi, tertawa, dan bermain bersama teman-temannya.
Salah seorang orang tua Mak Utiah, mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia mengatakan bahwa setelah mengikuti trauma healing, anaknya menunjukkan perubahan positif dan mulai kembali ceria.
“Alhamdulillah, anak kami sekarang sudah mulai berani bermain dan tidak lagi sering ketakutan. Kami sangat berterima kasih atas kegiatan trauma healing ini,” tuturn
Kepala Subbag Tata Usaha Rinaldi Putra, didampingi Kasi Pendidikan Pondok dan Pesantren, Aris Junaidi, bersama Penyelenggara Zakat dan Wakaf, Syufrizal Koto, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin bersama PPJPH. Kankemenag Padang tidak hanya hadir dalam pembinaan keagamaan, tetapi juga berperan aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, terutama dalam mendampingi masyarakat pascabencana.
“Pendampingan psikososial bagi anak-anak sangat dibutuhkan agar mereka dapat pulih secara mental dan emosional. Kami berterima kasih kepada PPJPH atas kepedulian dan kerja sama yang terjalin dalam kegiatan ini,” tuturnya.
Kegiatan trauma healing dikemas secara edukatif dan menyenangkan, melalui berbagai aktivitas seperti bermain bersama, bernyanyi, menggambar, bercerita, serta permainan kelompok yang dirancang untuk membantu anak-anak mengekspresikan perasaan mereka. Pendekatan ini diharapkan dapat membantu anak-anak melepaskan trauma serta membangun kembali rasa aman dan percaya diri. (rel)














