AGAM, HARIANHALUAN.ID — Ketua GOW Kabupaten Agam Maya Muhammad Iqbal bersama jajarannya menyalurkan bantuan untuk para korban bencana banjir bandang dan longsor di Kuok III Koto Nagari Matua Mudiak Kecamatan Matur dan Nagari Sungai Landia Kecamatan IV Koto, Kamis (18/12).
Bantuan yang diserahkan berupa 50 paket sembako untuk masing – masing lokasi ditambah peralatan mandi, pampers, tikar serta air mineral diserahkan lansung kepada para korban bencana.
Maya Muhammad Iqbal menyampaikan, penyaluran bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas GOW Kabupaten Agam terhadap warga yang tertimpa musibah.
Ia berharap bantuan yang diberikan dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar para korban serta meringankan beban mereka di tengah kondisi pascabencana.
“Kami hadir untuk berbagi dan memberikan dukungan moril kepada saudara- saudara kita yang tertimpa musibah. Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban dan bermanfaat bagi para korban banjir bandang dan longsor,” ujarnya.
Wali Nagari Matua Mudiak Akmal Hamid mengatakan di Jorong Kuok III Koto terdampak bencana banjir bandang dan longsor sebanyak 7 buah rumah hanyut dibawa air bah dan jalan jorong terputus.
“Kami sangat berterima kasih atas kedatangan dan kepedulian ibu Maya selaku Ketua GOW Agam beserta jajaran yang telah menyalurkan lansung bantuan untuk warga kami, banyak – banyak terima kasih,” ujar Akmal Hamid.
Hal senada disampaikan Wali Nagari Sungai Landia Refli Suhelmi, yang menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ketua GOW Kabupaten Agam beserta jajaran atas bantuan yang telah diberikan kepada masyarakat terdampak banjir bandang dan longsor.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada GOW Kabupaten Agam atas kepedulian dan bantuan yang sangat bermanfaat bagi warga kami. Bantuan ini tentu sangat membantu meringankan beban masyarakat yang sedang tertimpa musibah,” ujarnya
Refli Suhelmi, menjelaskan kondisi Nagari Sungai Landia yang terisolasi pasca longsor Kamis, (27/11) beberapa pekan lalu.
Kondisi ini bahkan diperparah dengan tidak adanya jaringan listrik dan telekomunikasi, jalan utama Bukittinggi-Maninjau tertutup longsor, dan seluruh jalan utama daerah menuju ke ibu kota Lubukbasung, maupun ke Bukittinggi itu tidak bisa dilalui.
” Saat ini kondisi mencekam itu sudah berangsur pulih, namun kami sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah untuk bisa kembali pulih,” ujarnya. (*)














