PADANG PANJANG, HARIANHALUAN.ID – Yayasan Buddha Tzu Chi Cabang Padang berkomitmen membangun 28 rumah hunian layak bagi warga terdampak di Kota Padang Panjang. Inisiatif kemanusiaan ini lahir dari gotong royong lintas agama, menawarkan harapan rekonstruksi pascabencana yang masih membekas sejak akhir November lalu.
Rencana pembangunan ini disampaikan langsung oleh Ketua Tzu Chi Padang, Widya Kusuma Lawrenzi, saat beraudiensi dengan Wakil Wali Kota Padang Panjang Allex Saputra, yang di dampingi Asisten 2 Indra Gusnadi, Plt. Kadis Perkim-LH Welda Nanda Yusar, dan Pimpinan Toko Beso Hidayah Ali Usman Syuib, ruang kerja Wakil Walikota, Jumat (19/12).
Widya Kusuma mengatakan, Yayazan Tzu Chi juga ikut merasakan kepedihan para korban bencana Banjir Bandang di Kota Padang Panjang. Karena itu, Yayasan Tzu Chi ingin sekali membantu meringankan beban korban bencana alam di Padang Panjang.
“Kami ingin bantu saudara-saudara kita yang kehilangan tempat tinggal. 28 rumah ini akan dibangun dengan standar aman dan ramah lingkungan, sebagai bentuk kepedulian Tzu Chi untuk pemulihan Sumbar,” ujar Widya Kusuma
Menanggapi hal itu, Wakil Walikota Allex Saputra menyambut baik rencana tersebut, dan menyebutnya sebagai contoh solidaritas yang menginspirasi.
“Pemko langsung gerak cepat, lahan di kawasan aman sudah disiapkan, termasuk sketsa desain rumah sederhana tapi kokoh. Ini kolaborasi luar biasa, Tzu Chi bantu bangun, Pemko dukung lokasi dan izin,” ujar Allex penuh semangat.
Setelah berbincang di ruang kerjanya, Wakil Walikota Allex Saputra mengajak Widya Kusuma beserta pengurus Tzu Chi langsung turun ke lapangan. Mereka meninjau lokasi calon pembangunan di Kelurahan Tanah Hitam, dekat Rusunawa, yang strategis untuk akses fasilitas umum.
“Lihat langsung ini penting, biar desainnya pas dengan kebutuhan warga. Kami targetkan groundbreaking secepatnya,” tambah Widya saat berjalan menyusuri area.
Inisiatif Tzu Chi ini melengkapi upaya Pemko yang sudah menyiapkan relokasi sementara. Dengan 28 rumah baru, puluhan keluarga korban diharapkan segera kembali mandiri, meninggalkan trauma banjir bandang yang merenggut rumah dan lahan. (*)














