BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID — Kota Bukittinggi genap berusia 241 tahun. Peringatan Hari Jadi Kota (HJK) ke-241 tahun Bukittinggi Kota Perjuangan digelar melalui Rapat Paripurna DPRD Kota Bukittinggi di Balai Sidang Bung Hatta, Senin (22/12).
Menjelang peringatan HJK ke 241, Bukittinggi kembali dipercaya sebagai tuan rumah event Sport Tourism Minang Geopark Run 2025 yang digelar pada Minggu (21/12). Awalnya event Minang Geopark Run (MGR) ini dijadwalkan berlangsung pada 30 November 2025.
Namun sehubungan dengan terjadinya musibah bencana alam di Sumbar, panitia MGR beserta seluruh pihak terkait mengambil keputusan untuk menunda gelaran MGR hingga 21 Desember 2025.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi Rofie Hendria mengatakan, MGR 2025 yang diselenggarakan di Bukittinggi mengusung tema “Sumbar Bangkit”.
MGM yang digelar menghadirkan program Virtual Charity Run for Sumbar yang berkolaborasi bersama Kitabisa.com.
Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Sumbar. Setiap langkah yang ditempuh peserta MGR memiliki nilai donasi yang berharga dan akan disalurkan untuk kebutuhan darurat dan pemulihan fasilitas masyarakat yang terdampak bencana di Sumbar.
“Perlu diketahui bahwa MGR saat ini merupakan spirit untuk Sumbar kembali bangkit pasca bencana. Melalui event ini kita melaksanakan donasi dan pengalangan dana sebagai bentuk empati terhadap para korban terdampak bencana, khususnya di wilayah Sumbar,” ujar Rofie.
Ia mengaku, event MGR yang digelar sejalan dengan visi-misi Walikota untuk menjadikan Bukittinggi sebagai kota penyelenggara even-event berskala regional dan nasional melalui program unggulan Bukittinggi 1001 event.
Program 1001 event ini tidak hanyak memberikan dampak positif terhadap pergerakan ekonomi masyarakat, tapi juga dapat mengangkat potensi daerah dari berbagai sektor. Apalagi perekonomian Bukittinggi hidup dari kunjungan tamu atau wisatawan. “Ketika even MGR digelar, maka ribuan orang dari luar daerah datang ke Bukittinggi dan roda perekonomian masyarakat kembali bergulir. Kita mengetahui bahwa masyarakat Bukittinggi hidup dari pariwisata. Ketika pengunjung datang mereka berbelanja, terjadi transaksi ekonomi, dan roda ekonomi berputar,” kata Rofie.
Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menyampaikan, kegiatan MGR 2025 menjadi bagian dari program unggulan Bukittinggi 1001 event. Awalnya event ini diadakan akhir November 2025. Namun, karena ada bencana di Sumbar kegiatanya ditunda hingga 21 Desember 2025.
Menurutnya, Bukittinggi merupakan kota tamu. Untuk itu diupayakan bagaimana even daerah dan nasional bisa dilaksanakan di Bukittinggi. Salah satunya Minang Geopark Run yang akan dijadikan kalender pariwisata Bukittinggi.
Ramlan juga menegaskan bahwa event MGR yang digelar ini jangan disalahartikan sebagai eforia saat Sumbar dilanda bencana. Dengan mengusung tema Sumbar Bangkit, pemerintah daerah bersama pihak terkait mendorong pemulihan korban bencana di Sumbar.
“Kita dorong korban bencana untuk tidak larut dengan kesedihan. Bantuan terus kita salurkan, termasuk dari kegiatan MGR ini yang akan dikumpulkan donasi untuk korban bencana,” kata Ramlan.

Ia menyebutkan, MGR 2025 menjadi momentum strategis untuk memajukan sektor pariwisata Sumbar khususnya Bukittinggi. Ia berharap event ini mampu mendorong peningkatan kunjungan wisatawan sekaligus menggerakkan ekonomi daerah. “Event MGR ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan potensi wisata, kuliner dan budaya daerah. Melalui program unggulan Bukittinggi 1001 even kita gerakkan aktivitas kota wisata dan ekonomi masyarakat,” ujar Ramlan.
Pada tahun ini ulasnya, telah terselenggara beberapa even besar di Bukittinggi, seperti Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) I Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang dihadiri oleh 24 Kota se Sumatera. Kemudian Police Women Run 2025 dalam rangka memperingati hari jadi Polwan RI yang ke-77 dengan lokasi start di depan Jam Gadang. Kegiatan ini sebagi bentuk sinergi antara Polresta Bukittinggi dengan pemerintah daerah.
Pada akhir tahun ini Bukittinggi juga di percaya sebagai tuan rumah MTQ Nasional ke 41 tingkat Provinsi Sumbar yang dihadiri sebanyak 1.091 kafilah dari 19 kabupaten/kota, serta event Minang Geopark Run yang diikuti sekitar 3.500 peserta, baik itu peserta dari dalam daerah maupun luar daerah.

“Sebanyak 20 persen peserta MGR berasal dari Bukittinggi-Agam dan 80 persennya dari daerah lain, termasuk 1000 lebih peserta dari provinsi tetangga. Event ini tentunya memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah, khusunya bagi pelaku UMKM, ” ucap Ramlan.
Ia menambahkan, pada 2026 mendatang pemerintah daerah juga akan memperingati 1 Abad (100 tahun) berdirinya Jam Gadang yang merupakan ikon atau landmard utama Kota Bukittinggi.

Sebelumnya pada Kamis, (18/12), Pemko Bukittinggi melalui Dinas Pariwisata juga menggratiskan tiket masuk ke dalam objek wisata berbayar, yakni Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) dan Taman Panorama Lubang Japang (TPLJ) dalam rangka menyambut HJK Bukittinggi ke 241. Melalui momen tersebut diharapkan dapat meningkatkan kunjungan ke Bukittinggi dan menggerakkan perekonomian lokal, khususnya bagi pelaku UMKM dan sektor jasa pariwisata. (h/tot)














