PESISIR SELATAN, HARIANHALUAN.ID- Pemerintah Nagari Koto VIII Pelangai, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), terus merealisasikan berbagai program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang telah direncanakan sejak tahun sebelumnya. Pada tahun ini, fokus utama diarahkan pada peningkatan infrastruktur pertanian serta penguatan sumber daya manusia nagari.
Di sektor infrastruktur, pemerintah nagari melaksanakan peningkatan jalan Lansano–Tabek sepanjang kurang lebih 1,3 kilometer. Pekerjaan tersebut dilakukan menggunakan alat berat jenis bulldozer, dimulai dari Bukit Lansano hingga Bukit Tabek, tepatnya di depan MTsN 12 Pesisir Selatan.
Selain itu, pembukaan jalan Bukit Kaluat–Tarok Randah sepanjang sekitar 600 meter juga dilaksanakan dengan menggunakan excavator. Jalan tersebut diharapkan dapat menunjang aktivitas pertanian masyarakat yang berada di kawasan perbukitan dan persawahan.
Wali Nagari Koto VIII Pelangai, Safridul, S.Ag., mengatakan bahwa pembangunan jalan ini bertujuan untuk melancarkan akses pertanian warga. Menurutnya, jalan Lansano–Tabek merupakan jalur utama pengangkutan hasil kebun masyarakat yang mayoritas adalah komoditas kelapa.
Sementara itu, jalan Bukit Kaluat–Tarok Randah mendukung aktivitas pertanian kelapa, padi, dan jagung karena berada di sekitar areal sawah masyarakat.
“Dengan adanya peningkatan jalan ini, petani akan lebih mudah mengangkut hasil pertaniannya. Jalan Bukit Kaluat–Tarok Randah juga menjadi penghubung antara Kampung Melayu dan Kampung Tarok Randah,” ujar Safridul, Rabu (24/12/2025).
Ia menambahkan, keberadaan jalan penghubung tersebut menjadi jalur alternatif bagi masyarakat karena mampu memangkas waktu tempuh antar kampung.
Selain pembangunan fisik, Pemerintah Nagari Koto VIII Pelangai juga melaksanakan program pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satunya melalui peningkatan kapasitas tenaga Perlindungan Masyarakat (Linmas).
“Kami mengadakan pelatihan Linmas sekaligus memberikan seragam lengkap, mulai dari celana, baju, sepatu, topi, hingga atribut lainnya,” jelasnya.
Sebanyak 15 orang Linmas mengikuti pelatihan tersebut. Program ini dinilai penting mengingat Nagari Koto VIII Pelangai tergolong rawan bencana karena dialiri Batang Pelangai. Dengan Linmas yang terlatih, nagari diharapkan lebih siap membantu penanganan kondisi darurat, termasuk dalam pendistribusian bantuan saat bencana terjadi.
Di bidang sosial dan adat, nagari juga menggelar pelatihan bagi TP-PKK terkait pelestarian adat istiadat, seperti tata cara penyusunan dulang dan pengisian langguai.
“Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan kembali tradisi yang mulai memudar di kalangan bundo kanduang, agar tetap berlanjut pada generasi berikutnya,” kata Safridul.
Sementara itu, Kasi Pemerintahan Nagari Koto VIII Pelangai, Bhatma Adrison Putra, menyampaikan bahwa nagari juga telah merealisasikan berbagai program rutin tahunan. Di antaranya penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 22 orang penerima, pembayaran honor kader sebanyak 53 orang, pemberian makanan tambahan balita di delapan posyandu, serta pembayaran honor guru TK/PAUD dan guru TPA/TPSA kepada 25 orang.
Selain itu, pemerintah nagari juga membangun dua unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) serta memberikan bantuan pembuatan jamban sehat kepada 15 kepala keluarga.
“Seluruh program ini merupakan kewajiban yang dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk pelayanan Pemerintah Nagari Koto VIII Pelangai kepada masyarakat,” pungkasnya. (*)














