JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Pernah merasa malas mengganti pembalut karena sedang sibuk atau merasa darah haid belum banyak? Walaupun terlihat sepele, kebiasaan menunda ganti pembalut ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan area intim wanita.
Masih banyak perempuan yang mengira pembalut boleh dipakai seharian selama tidak bocor. Padahal, pembalut yang dipakai terlalu lama, meski darah haid sedikit, tetap berisiko memicu berbagai masalah kesehatan, terutama pada area intim.
Untuk selengkapnya, berikut beberapa dampak yang bisa terjadi jika sering menunda mengganti pembalut bagi wanita.
1. Iritasi dan ruam kulit
Area kewanitaan memiliki kulit yang sangat sensitif. Adanya darah haid, bahan kimia pada pembalut, serta gesekan yang terjadi terus-menerus bisa saja menyebabkan iritasi. Akibatnya, muncul rasa gatal, perih, ruam, bahkan lecet yang membuat tidak nyaman saat beraktivitas.
2. Infeksi jamur dan bakteri
Pembalut yang lembap dan kotor menjadi tempat berkembangbiak jamur dan bakteri. Kondisi ini dapat memicu infeksi seperti infeksi jamur atau vaginosis bakteri, dengan gejala keputihan yang bau, gatal, nyeri, dan peradangan di area intim.
3. Bau tidak sedap dan turunnya rasa percaya diri
Darah haid yang terlalu lama menempel di pembalut bisa terurai oleh bakteri dan menimbulkan bau yang menyengat. Hal ini tentu bisa membuat rasa tidak nyaman dan tidak percaya diri, terutama saat berada di tempat umum.
4. Area intim menggelap
Kelembapan berlebih dan gesekan terus-menerus antara pembalut, pakaian dalam, dan kulit bisa memicu iritasi kronis. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan hiperpigmentasi sehingga area selangkangan tampak lebih gelap.














