PADANG, HARIANHALUAN.UD — Di tengah luka dan proses pemulihan pasca bencana ekologis yang menghantam pulau Sumatra, Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dan Konsolidasi Relawan PKS Sumatera Barat yang digelar di Hotel Rocky, Kota Padang, Sabtu (27/12/2025), menjadi forum penegasan politik kemanusiaan PKS.
Partai ini menyatakan komitmennya untuk hadir, bekerja, dan berdiri bersama korban bencana. Baik dari fase darurat hingga pemulihan pasca bencana banjir bandang dahsyat yang baru saja meluluhlantahkan Sumbar, Sumut dan Aceh.
Presiden PKS Almuzzammil Yusuf menegaskan, Rakerwil Sumbar adalah bagian dari rangkaian kerja struktural nasional partai yang telah dimulai sejak pembentukan DPP pada Juni–Agustus, dilanjutkan Munas, Rakernas, hingga penugasan kepada seluruh DPW di 38 provinsi.
Namun, Sumatera Barat menjadi salah satu daerah yang pelaksanaannya tertunda akibat bencana alam besar yang terjadi pada 26 November lalu.
“Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh termasuk wilayah yang Rakerwil-nya tertunda karena dampak langsung bencana. Ini menunjukkan bahwa situasi yang kita hadapi tidak biasa,” ujarnya saat memimpin konferensi pers di sela Rakerwil Sabtu (27/12/2025).
Menurutnya, kondisi tersebut justru mengubah fokus kerja PKS di daerah terdampak. Jika di wilayah lain Rakerwil diarahkan pada penajaman program politik dan organisasi, maka di Sumbar dan dua provinsi lainnya, agenda besar partai diselaraskan dengan kebutuhan penanggulangan dan pemulihan bencana.
Sebagai bentuk respons konkret, DPP PKS telah membentuk Satuan Tugas Penanggulangan Bencana secara nasional. Satgas ini digerakkan melalui partisipasi kader eksekutif dan legislatif, struktur partai, hingga relawan akar rumput. Bahkan, daerah-daerah yang tidak terdampak bencana pun diminta membentuk Satgas Siaga Bencana sebagai bagian dari solidaritas nasional.
“Kami mengamanatkan agar seluruh satgas bekerja sederhana, efektif, dan sehemat mungkin. Saat ini masih banyak warga yang membutuhkan bantuan langsung,” kata Almuzzammil Yusuf.
Ia menegaskan, bencana di Sumatera menjadi perhatian serius DPP PKS. Dua pekan sebelum ke Padang, jajaran pimpinan pusat PKS telah lebih dulu turun ke Sumatera Utara dan Aceh.
Kehadiran langsung ini, kata dia, sekaligus untuk memberikan apresiasi kepada kader, struktur, dan kepala daerah dari PKS yang berada di garis depan penanganan bencana.
“Kita punya gubernur dan sejumlah kepala daerah serta wakil kepala daerah yang bekerja sungguh-sungguh. Bahkan Sumatera Barat mendapat apresiasi sebagai daerah dengan penanggulangan bencana yang dinilai paling baik,” ucapnya.
Almuzzammil juga menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah pusat yang dinilai aktif berkolaborasi dengan pemerintah daerah melalui BNPB, TNI-Polri, dan berbagai unsur lainnya. PKS, tegasnya, mendorong model penanganan bencana yang kolaboratif, lintas lembaga, dan lintas sektor.
Terkait pemulihan pascabencana, ia menyinggung komitmen anggaran nasional yang disebut mencapai Rp46,05 triliun. Harapannya, dukungan tersebut mampu mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi, meski prediksi BRIN menyebut pemulihan Sumbar, Sumut, dan Aceh bisa memakan waktu hingga dua tahun.
Di internal partai, kesiapsiagaan bencana telah menjadi instruksi nasional. Enam bulan terakhir, seluruh kader PKS di Indonesia diminta bersiaga dan bahu-membahu membantu masyarakat terdampak. Bahkan, DPW PKS Jawa Timur saat ini tengah mempersiapkan pengiriman tenaga ke lokasi bencana di Sumatra.
“Inilah bentuk kehadiran PKS di masa bencana besar di Sumatera Barat. Kita ingin secepatnya membantu saudara-saudara kita yang terdampak, bersama pemerintah daerah, struktur partai, kader, TNI-Polri, dan BNPB,” kata Almuzzammil.
Rakerwil ini turut dihadiri Ketua DPW PKS Sumbar Ulyadi, Dewan Syariah Wilayah PKS Sumbar Irsyad Syafar, Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah Mahyeldi Ansharullah, serta Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS Rahmat Saleh.
Forum ini sekaligus menjadi penegasan bahwa bagi PKS, kerja politik tidak pernah terpisah dari kerja kemanusiaan, terutama ketika bencana menguji daya tahan dan solidaritas masyarakat. (*).














