PADANG, HALUAN— Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJAPI) Sumatera Barat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Satuan Pengaman (Satpam) ke-45 secara sederhana,Selasa (30/12).
Rangkaian kegiatan diawali dengan upacara dan tabur bunga di Makam Pahlawan Lolong Padang, dilanjutkan dengan syukuran di Café & Resto Uje BP Bypass serta penyerahan bantuan kepada 31 Satpam yang terdampak banjir bandang.
Hadir Ketua Umum BPD ABUJAPI Sumbar, Tafyani Kasim, Direktur Binmas Polda Sumbar Kombespol Teddy Rayyendra serta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbar, Firdaus Firman.
Kemudian Ketua Bidang Organisasi dan Pembinaan ABUJAPI Sumbar Mofly Usra, Kasi Binlat Ditbinmas Polda Sumbar Kompol Mochammad Rosidi, pengurus ABUJAPI Sumbar serta 75 Satpam perwakilan dari Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) di Sumbar.
Ketua Umum BPD ABUJAPI Sumbar, Tafyani Kasim mengatakan peringatan HUT Satpam pada tahun ini diperingati secara sederhana, menyesuaikan dengan kondisi Sumatra Barat yang tengah berduka karena banjir bandang.
Sebagai bentuk empati terhadap Satpam yang menjadi korban banjir bandang, pengurus ABUJAPI Sumbar bergerak mendata dan menggalang donasi sebesar Rp40 juta.
“Alhamdulillah dana yang kita himpun kita bagikan hari ini kepada 31 Satpam, sebanyak 30 orang rumahnya mengalami kerusakan dan satu orang lagi rumahnya hanyut oleh banjir bandang,” jelasnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas bantuan ABUJAPI Indonesia, dari Riau, Kepulauan Riau serta Jawa Barat yang sudah ikut berdonasi dan siap menyalurkan jika masih ada bantuan yang datang dari BPD ABUJAPI di daerah lain.
ABUJAPI Sumbar sebutnya, saat ini beranggotakan sebanyak 35 Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP), tetapi demikian masih ada sekitar 20 BUJP di Sumbar yang belum mendaftar.
“Kebanyakan yang belum menjadi anggota adalah BUJP perluasan atau perwakilannya saja yang ada di Sumbar padahal menjadi Anggota ABUJAPI itu keharusan,” terangnya.
Ia menyebutkan keanggotaan di ABUJAPI daerah merupakan salah satu syarat penting dalam proses pengurusan dan perpanjangan Surat Izin Operasional (SIO) BUJP dari Polri, yang menunjukkan legalitas perusahaan. Tetapi demikian masih banyak BUJP perluasan yang belum menjadi anggota ABUJAPI tetapi tetap beroperasi.
Tafyani menambahkan Satpam yang terdaftar di Sumbar sebanyak 12 ribu. Permintaan senantiasa terus meningkat karena tak sekadar menjadi penjaga keamanan tetapi Satpam sudah menjadi front liner atau di garda terdepan instansi atau institusi.
Memasuki HUT Satpam tahun ini sejumlah kendala masih dihadapi utamanya terkait struktur upah yang tidak disesuaikan dengan pendidikan dan masa kerjanya Satpam.
“ABUJAPI Sumbar akan terus memperjuangkan kesejahteraan Satpam,” janji Tafyani yang juga merupakan Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) Sumbar.
Setiap tanggal 30 Desember sejak tahun 1980 hingga sekarang, dilaksanakan HUT Satpam secara serentak diseluruh Indonesia yang digagas oleh Kapolri Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Dr. Drs. Awaloedin Djamin M.P.A, melalui Surat Keputusan (SK) Kapolri No. SKEP/126/XII/1980.
SK tersebut dikeluarkan bertujuan membantu Polri menjaga keamanan karena keterbatasan personel, dan tanggal tersebut kini diperingati sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Satpam.
“BPD ABUJAPI Sumbar menyampaikan Selamat Dirgahayu Satpam yang ke-45 tahun 2025, semoga semakin solid dan sejahtera sesuai dengan tema HUT tahun 2025 ini,” tutupnya.
Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumbar, Firdaus Firman dalam sambutannya menyampaikan peringatan Hari Satpam bukan sekadar seremonial, namun bentuk penghargaan terhadap profesi Satpam sebagai bagian dari tenaga kerja yang memiliki peran strategis dalam dunia usaha dan dunia industri.
Dikatakannya walaupun pada umumnya Satpam merupakan tenaga kerja paruh waktu atau alih daya, namun peran dan tanggung jawab yang diemban sangatlah besar.Satpam berada di garis terdepan dalam menciptakan rasa aman, tertib, dan nyaman di lingkungan perusahaan.
Tanpa keamanan yang baik, roda produksi dan pelayanan tidak akan berjalan optimal. Oleh karena itu,keberadaan Satpam tidak dapat dipandang sebelah mata, melainkan haru dihargai sebagai mitra kerja yang profesional.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Barat, dikatakannya memiliki peran sebagai pembina hubungan kerja, termasuk di dalamnya pembinaan terhadap sistem ketenagakerjaan Satpam.
Disnakertrans Sumbar mendorong agar hubungan kerja antara pengguna jasa, badan usaha jasa pengamanan, dan Satpam itu sendiri dapat berjalan secara harmonis, adil, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ia juga mengapresiasi peran ABUJAPI yang secara konsisten melakukan pembinaan, peningkatan kompetensi, serta perlindungan terhadap Satpam, sehingga profesi ini semakin diakui dan memiliki standar kerja yang jelas.
Juga terima kasih dan penghargaan kepada Polda Sumatera Barat, khususnya Dirbinmas, atas sinergi dan pembinaan yang terus dilakukan kepada Satpam sebagai bagian dari pengamanan swakarsa.
Kolaborasi antara pemerintah, kepolisian, dan dunia usaha dikatakannya merupakan kunci dalam menciptakan iklim kerja yang aman dan kondusif.
“Ke depan, kami berharap Satpam tidak hanya memiliki keterampilan teknis pengamanan, tetapi juga dibekali dengan pemahaman tentang etika kerja, disiplin, komunikasi, serta keselamatan dan kesehatan kerja. Dengan demikian, Satpam dapat menjalankan tugasnya secara profesional dan bermartabat,” tutupnya. (h/ita)














