HARIANHALUAN.ID – Gimba Syekh Madinah di Sungai Gimba, Kabupaten Padang Pariaman, merupakan salah satu cikal bakal penyebaran Islam di Minangkabau. Gimba yang sudah ada semenjak 380 tahun lalu ini, kembali diaktifkan untuk tempat pembelajaran agama di daerah itu.
“Bisa dikatakan Gimba Syekh Madinah ini merupakan pondok pesantren dan masjidil pertama khususnya di Ulakan Tapakis dan Padang Pariaman pada umumnya,” kata Pengurus Gimba Syekh Madinah, TK Khatib Ibrahim di Sungai Gimba Ulakan Padang Pariaman, Minggu (30/10/2022).
Ia mengatakan, Gimba Syekh Madinah ini tempat belajar dan mengembangkan Islam di Ranah Minang oleh Syekh Madinah dan Syekh Burhanuddin di Padang Pariaman.
“Jadi, awalnya di sini Syekh Burhanuddin belajar agama dengan Syekh Madinah, setelah itu baru belajar ke Aceh bersama Syekh Abdurauf,” ujarnya.
Saat ini pihaknya kembali membangun situs ini dengan anggaran dari pemerintah daerah, dimana untuk tahap awal dianggarkan Rp200 juta dan saat ini ditambahkan lagi Rp100 juta untuk membangun tempat berwuduk dari anggaran pokok pikiran (pokir) anggota DPRD Padang Pariaman, Syafrinaldi dari Fraksi PKB.
“Alhamdulillah, kami mengucapakan terima kasih kepada Bupati dan Syafrinaldi anggota DPRD Padang Pariaman yang telah membantu kami,” kata TK Khatib.
Dengan demikian, Gimba Syekh Madinah ini sudah bisa kembali dimanfaatkan sebagai tempat beribadah dan mengajian oleh masyarakat dan ulama di Ulakan Tapakis ini.














