SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.ID – Sebanyak 12.898 penduduk Kabupaten Solok Selatan, masih belum tercover kepesertaan BPJS Kesehatan.
Hingga Februari 2023, sebanyak 169.283 ribu orang atau 92,92 persen yang telah tercover BPJS Kesehatan dari 182.181 jumlah penduduk Solok Selatan.
“Jadi ada sekitar 12 ribu orang lagi yang harus ditargetkan kepesertaannya demi mencapai target UHC pada angka 95 persen,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan, Dr Pandewal kepada Haluan, Selasa (14/2).
Ia mengatakan tercatat sejak tahun 2020 hingga 2022 , kepesertaan BPJS Kesehatan terus mengalami kenaikan.
“Pada tahun 2022 itu ada sekitar 10.607 lagi yang harus kita capai untuk target UHC-nya. Alhamdulillah hingga awal tahun 2023 di bulan Februari ini kepesertaan BPJS Kesehatan kita naik 3,74 mencapai 92,92 persen,” katanya.
Dari rekapitulasi data yang diperoleh, capaian 92,92 persen itu terdiri dari Penerima Bantuan Iuran melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PBI APBN) sebanyak 61.251 orang.
Kemudian PBI APBD/Jamkesda sebanyak 55.902 orang, Pekerja Penerima Upah (PPU) sebanyak 37.825 orang, Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) sebanyak 12.680 orang, dan Bukan Pekerja (BP) sebanyak 1.625 orang.
“Artinya pencapaian kita untuk tahun ini tinggal sedikit lagi, dan kita akan mencapai target UHC tersebut melalui Jamkesda 80 persen dari daerah dan 20 persen dari provinsi.
Sekarang ini kita juga telah mengajukan kepesertaan yang terdata DTKS tapi terdaftarnya di Jamkesda. Ini yang telah kita ajukan agar perbaikannya dapat direalisasikan,” ujarnya.
Melalui Dinas Kesehatan Solsel, Pemkab Solsel sangat yakin pencapaian kepesertaan BPJS Kesehatan dapat tercapai sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program JKN.
“Sesuai Inpres 1 Tahun 2022 tersebut, Dinkes Solok Selatan sebagai pelaksana akan mencapai target tersebut. Sebab peningkatan terhadap pelayanan kesehatan juga menjadi bagian penting dari visi dan misi Kabupaten Solok Selatan,” kata Kadis Kesehatan Solok Selatan tersebut. (jum)
