PADANG, HARIANHALUAN.ID — Seekor buaya muara yang diketahui telah satu Minggu berkeliaran di aliran sungai yang ada di kawasan Parupuak Tabiang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, akhirnya ditangkap warga Rabu (22/3).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, buaya muara berukuran 2,5 meter ini, berhasil ditangkap setelah dipancing warga dengan menggunakan umpan ayam yang diikatkan ke sebuah galah.
Video penangkapan buaya ini pun, sempat viral sejumlah akun Instagram hingga akhirnya petugas Wildlife Rescue Unit (WRU) BKSDA Sumbar mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap salah satu hewan dilindungi ini.
Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono mengatakan, buaya muara tersebut langsung dievakuasi ke Tempat Transit Satwa (TTS) Bandara Internasional Minangkabau (BIM) untuk dilakukan observasi lebih lanjut.
“Evakuasi dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Buaya kita bawa ke TTS BIM untuk diobservasi lebih lanjut sebelum dilepas liar kan ke lokasi yang lebih aman,” ujarnya kepada Haluan Kamis (23/3).
Ia menuturkan, pihaknya juga telah melakukan pemantauan ke sepanjang sungai yang diperkirakan menjadi habitat buaya dikawasn tersebut. Selain itu, petugas juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat setempat.
“Kita minta kepada warga untuk tidak melakukan penangkapan buaya karena bisa menyebabkan resiko yang fatal baik bagi pelakunya atau pun bagi satwa itu sendiri. Jika melihat buaya, segera laporkan ke BKSDA di nomor call center 081266131222,” jelasnya
Ardi menegaskan, buaya muara termasuk sebagai salah satu jenis satwa yang dilindungi sesuai Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) nomor 106 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar Dilindungi.
Sehingga, setiap orang yang terbukti secara sengaja menangkap, menyakiti atau bahkan memperjual belikan satwa dilindungi dalam kondisi hidup atau mati, bisa dijerat dengan hukuman pidana sesuai aturan tersebut.
“Terimakasih kita sampaikan kepada warga yang telah membantu evakuasi satwa buaya ini. Semoga konflik buaya dan manusia bisa mereda dan lokasi penangkaran buaya semi alami yang telah direncanakan bisa terealisasi secepatnya,” tutupnya. (Fzi)














