HARIANHALUAN.ID – Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Lolly Suhenty meminta data hasil pengawasan pemutakhiran daftar pemilih yang dilakukan pengawas tingkat desa dan kecamatan, harus akurat.
Hal ini sebagai bentuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara pemilu khususnya Bawaslu.
“Jangan sampai data yang diumumkan itu tidak sesuai, hal itu dapat menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap penyelengara pemilu. Hal itu akan berdampak pada proses pengawasan yang akan dilakukan Bawaslu,” ujarnya, Senin(1/5).
Lolly meminta agar hasil pengawasan, daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP) dilaporkan secara berjenjang mulai dari pengawas tingkat desa, kecamatan, sampai Bawaslu RI, dan dapat dipertanggung jawabkan.
“Bawaslu lahir karena masyarakat ingin ada lembaga terpercaya untuk awasi pemilu, sehingga basisnya adalah kepercayaan,” tegasnua.
Karena basisnya kepercayaan, sambung Lolly, hanya bisa dijawab dengan kerja-kerja terbaik, termasuk dalam memastikan daftar pemilih kita ini akurat dan baik.
Lebih lanjut Lolly mengingatkan kepada seluruh jajaran Bawaslu daerah agar tidak mengosongkan kantor, meskipun hari libur. “Kami memiliki tanggung jawab memastikan kantor Bawaslu daerah, bahkan Panwascam tidak boleh tutup, bahkan saat lebaran kami memberikan arahan tetap dilakukan piket,” tuturnya.
Dia beralasan Bawaslu bekerja sesuai hari kalender, terlebih tidak pernah tahu dalam proses tahapan ada kejadian yang tidak pernah terpikirkan. “Maka, haram hukumnya tutup selama proses tahapan,” tukasnya. (bws)














