HARIANHALUAN.ID – Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sumatera Barat (Sumbar) Muhammad Khadafi mendorong humas Bawaslu 19 kabupaten dan kota memaksimalkan pengelolaan kehumasan dan informasi publik yang dimiliki, sebagai sarana komunikasi dan edukasi pengawasan pemilu.
“Mari kita bangun citra kelembagaan Bawaslu lewat kehumasan terutama melalui website dan media sosial. Isi konten media kehumasan harus semakin kreatif, mendidik, dan meningkatkan keterbukaan informasi dan kepercayaan publik,” ujarnya saat Rapat Koordinasi dengan Kehumasan Bawaslu 19 Kabupaten dan Kota, di Aula Bawaslu Sumbar, Sabtu (24/6).
Muhammad Khadafi berharap dengan kegiatan ini dapat memperkuat sinergitas program kehumasan Bawaslu, khususnya di 19 kabupaten dan kota. Kemudian dapat meningkatkan motivasi dan performa humas Bawaslu pada semua tingkatan menuju kehumasan Bawaslu yang adaptif, informatif, dan edukatif.
Humas Bawaslu, kata Khadafi, menjadi posisi terdepan dalam komunikasi antar lembaga masyarakat. Selain ujung tombak juga menjadi penghulu yang menentukan kesan atau citra positif lembaga di mata masyarakat.
“Untuk itu, kita dituntut multitalenta dan multiplayer di kehumasan Bawaslu. Sebagai lembaga pemerintah kita juga dituntut untuk mampu mengelola menajemen komunikasi dan program kehumasan yang baik,” katanya.
Lebih jauh Khadafi mengatakan, bahwa diperkirakan 50 persen calon pemilih Pemilu 2024 aktif di media sosial. Makanya, dalam setiap postingan dipesankan selalu bermakna dan menambah pengetahuan masyarakat yang dapat disampaikan secara kreatif melalui media sosial tersebut.
“Semua yang kita lakukan akan memiliki dampak di kemudian hari. Ini bagian dedikasi untuk peserta pemilu, pemilih dan lainnya. Makanya jadikan kebiasaan dan keseharian, semua berawal dari ketidaktahuan dan kemampuan, sehingga akan enak dan nyaman,” ucapnya.
Sebelumnya, Kabag Hukum, Humas, Data dan Informasi Bawaslu Sumbar Roza Molina menyampaikan bahwa kegiatan ini mengundang para peserta dari admin medsos Bawaslu di 19 kabupaten dan kota untuk mengevaluasi pengelolaan media sosialnya. Hal ini dilakukan karena lemahnya penilaian dari Januari hingga April 2023 untuk menginformasikan kegiatan-kegiatan Bawaslu di daerah masing-masing.
“Kita berharap tahun ini ada peningkatan dari pengelolaan kehumasan baik provinsi maupun kabupaten/kota. Dimana untuk Bawaslu RI pun kita sudah dinilai,” katanya.
Roza Molina juga mengatakan, postingan untuk publik di media sosial dan website tentunya fresh dan real time pemberitaan sehingga memang benar-benar baru, dan dapat langsung diketahui oleh publik, apa saja kegiatan dan kerja dari Bawaslu.
Untuk itu, katanya, akan lebih baik setiap kegiatan yang dilaksanakan di Bawaslu disampaikan, sehingga setiap harinya tidak hanya satu postingan saja yang diterbitkan namun lebih dari tiga postingan.
“Orang yang memegang informasi adalah orang yang menguasai dunia. Untuk itu, teman-teman kehumasan adalah orang-orang terdepan yang akan mendapatkan informasi terlebih dahulu dan cepat mengetahui informasi apa yang sedang terjadi,” ucapnya. (h/fdi)














