TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Padang (PNP) mengajarkan masyarakat Nagari Sumanik, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, memanfaatkan limbah jahit menjadi barang bernilai ekonomi. Limbah jahit yang biasanya terbuang sia-sia diubah menjadi bros yang dapat dipasarkan.
Ketua Tim PKM PNP, Popy Maria, mengatakan, PKM kali ini dilakukan untuk menarik perhatian warga sekitar agar bisa memanfaatkan benda sisa jahit yang biasanya terbuang dijadikan barang bernilai ekonomis. Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan nilai guna limbah jahit berbasis internet sebagai upaya peningkatan ekonomi kreatif masyarakat di Nagari Sumanik.
Popy Maria, didampingi anggota tim, Siska Aulia., MT; dan Mia Ferlini dari Jurusan Teknik Elektro menyebut, tim mengajarkan setiap tahap demi tahap agar bisa berbakat dan ahli dalam menghasilkan inovasi baru dari bahan limbah jahit.
“Kali ini, mereka berfokus pada memanfaatkan limbah jahit seperti kain perca untuk menciptakan aksesoris yang bisa memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Salah satu contohnya adalah bros yang dapat diproduksi secara massal dan dijadikan sebagai souvenir,” katanya kepada Haluan Minggu (9/7) di Padang.
Tidak hanya itu, peserta kegiatan ini juga memiliki keahlian khusus dalam sulam kepala peniti. Pada kesempatan itu, tim Pengabdian PNP memperkenalkan wacana baru kepada para peserta, yaitu memadukan keterampilan sulam kepala peniti dengan pembuatan aksesoris.
Biasanya, lanjut Popy, sulaman kepala peniti hanya ditemukan pada pakaian dan mukena, tetapi melalui kegiatan ini, mereka ingin mengeksplorasi kemungkinan baru dalam menciptakan aksesoris yang unik dan menarik. “Dengan adanya keterampilan ini, diharapkan para peserta dapat memanfaatkan potensi mereka untuk meningkatkan perekonomian,” ujarnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, tim pengabdian dari Jurusan Teknologi Informasi PNP juga mengadakan Workshop Pemanfaatan Aplikasi Pindai Microsoft Lens Sebagai Sarana Digitalisasi Dokumen Fisik menggunakan Kamera Smartphone. Tim yang terdiri atas Ideva Gaputra., M.Kom; Andre F. Kasmar., MT; dan Taruma Leo W., M.MSI, menjelaskan bagaimana cara menggunakan aplikasi Microsoft Lens untuk mengubah dokumen fisik menjadi bentuk digital. Tujuannya adalah agar dokumen-dokumen tersebut lebih mudah disimpan, diakses, dan tidak mengalami kerusakan fisik.
Workshop dimulai dengan paparan yang menarik tentang cara kerja Microsoft Lens, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hasil pemindaian dan tips untuk mengoptimalkan hasil pemindaian tersebut. “Diharapkan melalui kegiatan ini, peserta yang terdiri dari ibu-ibu kader di Nagari Sumanik dapat memanfaatkan potensi sekitar mereka untuk meningkatkan ekonomi melalui digitalisasi dokumen,” katanya.
Dikatakan Siska Aulia, kedua kegiatan ini memberikan peluang besar bagi peserta untuk berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi kreatif. “Diharapkan bahwa dengan memanfaatkan apa yang ada di sekitar mereka, para peserta akan mampu menciptakan produk bernilai tinggi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan,” tutupnya. (h/hln)














