PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi jangka panjang. Salah satunya merelokasi penduduk yang tinggal di kawasan yang rawan terdampak bencana. Selain relokasi, Pemprov juga berencana membangun embung pengendalian banjir.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah saat meninjau lokasi bencana banjir di Kota Padang, tepatnya di Kelurahan Mato Aia, Kecamatan Padang Selatan dan kawasan Maransi, Kelurahan Aia Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Sabtu (15/7). Pada tinjauan itu, ikut serta Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rustian dan Wali Kota Padang, Hendri Septa.
Mahyeldi menyebut, peninjauan itu dilakukan guna mengantisipasi potensi terjadinya bencana longsor yang lebih besar. Sekaligus untuk merencanakan langkah-langkah strategis penanganan jangka panjang.
“Kami sudah berbincang dengan Wali Kota Padang dan BNPB. Kemungkinan ada nanti yang harus direlokasi mengingat topografi di titik longsor, khususnya di Mato Aia yang berpotensi membahayakan warga,” ujar Mahyeldi.
Ia juga mengutarakan langkah strategis lainnya, terutama untuk mengantisipasi banjir di Kota Padang. Mahyeldi menyebut, akan direncanakan pembangunan embung untuk pengendalian banjir. Terkait dengan titik lokasi akan ditentukan oleh Pemko Padang.
“Ketika curah hujan tinggi bersamaan dengan pasang air laut, itu akan memicu genangan air yang cukup lama, bahkan berpotensi menyebabkan banjir. Oleh karena itu, kami rencanakan membangun embung dan pompa di titik rawan agar genangan dapat surut lebih cepat,” tuturnya.














