BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID — Anggota DPRD Bukittinggi Ibnu Asis terus berupaya menumbuhkan wirausaha mandiri dan kreatif di Kota Bukittinggi.
Salah satu upaya yang ia lakukan adalah dengan memberikan pelatihan menjahit dan pelatihan bordir kerancang bagi kalangan ibu-ibu muda dan kreatif melalui dana pokok pikiran (Pokir) DPRD.
“Banyak cara untuk meraih kesuksesan dalam keseharian kita. Salah satu diantaranya adalah dengan menambah keterampilan seperti menjahit dan membuat bordir kerancang,” ujar Ibnu Asis di Kantor DPRD Bukittinggi, Rabu (9/8).
Anggota DPRD dari daerah pemilihan (Dapil) Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS) ini menyebutkan, pelatihan menjahit dan pelatihan bordir kerancang tersebut diselanggarakan oleh Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi melalui realisasi dana pokir tahun ini.
Pelatihan itu melibatkan enam belas orang peserta dari kalangan ibu-ibu muda dan kreatif, yang kegiatannya dilaksanakan selama enam hari di Gedung Dekranasda Bukittinggi baru baru ini.
Dalam pelatihan kata Ibnu, menghadirkan narasumber dan instruktur. Mereka adalah Ernawati dari LPK Handayani Pintu Kabun, Enah dari Milanda Bordir Sanjai, dan Yuli Osrita selaku pengrajin bordir Kerancang Kota Bukittinggi.
Dikatakannya setiap pelaku industri kecil mesti memiliki persiapan dan kesiapan mental yang baik. Apalagi perkembangan dunia usaha saat ini yang serba canggih dan penuh persaingan.
“Maka dari itu diperlukan skill dan kompetensi yang memadai, salah satunya adalah keterampilan pada bidang kerajinan bordir kerancang,” ucap politisi senior PKS tersebut.
Sekretaris Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi, Risma Novarini menyampaikan terimakasih kepada Ibnu Asis yang telah menyalurkan bantuan pokirnya dalam bentuk kegiatan pelatihan menjahit dan bordir kerancang.
Menurutnya, sekitar sepuluh tahun lalu Bukittinggi telah mencanangkan adanya sentra industri kecil berupa kampung bordir kerancang pada beberapa kelurahan.
“Jadi kami menilai dana Pokir yang disalurkan Ibnu Asis ini sangat tepat dalam rangka membentuk wirausaha mandiri, khusunya dalam bidang menjahit,” ujarnya.
Alia salah seorang peserta pelatihan menyampaikan kegembiraannya karena telah diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan menjahit.
Menurutnya, pelatihan yang diikuti sangat bermanfaat untuk membekali dirinya dengan skill dalam bidang kerajinan bordir kerancang.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Rasna Yunita. Ia sangat berharap setelah selesai pelatihan bordir kerancang ini, dapat terus dilanjutkan dengan pelatihan lainnya agar setiap peserta semakin memiliki keahlian yang beragam.
“Kedepan kami juga berharap agar ada bantuan pokir Ibnu Asis berupa mesin bordir untuk kelompok wirausaha,” tuturnya. (h/tot)
