Tim Pengabdian Masyarakat PNP Bantu Pengusaha Kerupuk
Pegawai dari Usaha Kerupuk Eli sedang menjemur kerupuk. IST
HARIANHALUAN. ID –Tim pengabdian masyarakat Politeknik Negeri Padang (PNP) mengadakan pengabdian masyarakat dengan memberikan oven kepada Usaha Kerupuk Eli yang berada di Sungai Aur Jorong V Sungai Jaring Kecamatan Lubuk Basung Agam, Minggu (23/7) lalu.
Ketua Tim pengandian Dedi Kurnia mengatakan tim pengabdian masyarakat ini terdiri dari dosen yaitu Halim Mudia, Humaira, Lisa Amelia Herman sebagai anggota, dan seorang mahasiswa Fathur Rahman Alfajri. Pengabdian masyarakat ini dengan skema penerapan iptek masyarakat atau PIM.
“Usaha kerupuk Eli sebelumnya masih terkendala cuaca ketika melaksanakan proses produksi,sehingga mengakibatkan kerugian karena target omset tidak dapat dicapai dan permintaan mitra tidak dapat dipenuhi. Namun saat ini mendapat solusi melalui penyediaan alat pengering berupa Oven. Alat pengering tersebut kini sudah memiliki peningkatan dengan penambahan lampu Ultraviolet (UV) pada ruang pemanasnya,” ujar Ketua Pengabdian Dedi Kurniadi, Selasa (5/9).
Kemudian katanya, saat ini pemilik Usaha Kerupuk Eli sudah memiliki alat pemotong bahan kerupuk yang mudah dioperasikan.
“Sebelumnya pemotongan bahan kerupuk dilakukan manual menggunakan gunting, sekarang sudah memakai alat pemotong yang mudah dioperasikan. Adapun alat pemotong bahan kerupuk yang kami bantu itu berupa alat pemotong dengan berbahan dasar kayu dilengkapi dengan pisau terbuat dari plat stainless, sehingga hasil potong bisa lebih presisi dan juga menghemat waktu,” katanya.
Lebih jauh dikatakannya, Usaha Kerupuk Eli sudah memiliki omset penjualan antara Rp30 juta hingga Rp36 juta perbulan ini masih menggunakan cara tradisional dalam proses produksi. Proses produksi tersebut meliputi menyiapkan adonan, mengukus, menjemur, memotong bahan baku, proses penggorengan. Semua tahapan tersebut dilakukan di rumah produksi tempat keberadaan mitra kecuali untuk proses pengepakan dilakukan di rumah warga sekitar yang ikut berperan dalam proses produksi.
“Mitra terkendala dengan pembukuan dan manajemen keuangan UMKM, mitra masih mengandalkan hitungan secara manual dan tanpa menggunakan buku catatan keuangan. Namun tim pengabdi memberikan edukasi manajemen keuangan melalui pencatatan arus kas sederhana yang sudah diberikan, setidaknya mampu mengukur proses transaksi yang dilakukan oleh mitra sehingga arus kas dapat diketahui secara terukur, hal ini bertujuan agar pembukuan menjadi lebih efektif,” ujarnya. (mg-dna)














