Selama empat hari, Sabtu – Selasa (16-19/9), perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia, PT ParagonCorp, grup perusahaan asal Indonesia yang mengawali perjalanannya sebagai perusahaan kosmetik yang memproduksi brand pionir kosmetik halal, seperti Wardah, Kahf, Biodef, serta 10 brand lainnya, menggelar media gathering di Jakarta. Kegiatan ini diikuti 32 wartawan alumni Fellowship Jurnalisme Pendidikan- Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (FJP GWPP) batch I-IV yang didukung penuh oleh Paragon.
Wartawan Haluan, Atviarni, merupakan salah seorang alumni FJP-GWPP batch III yang ikut serta dalam gathering tersebut. Berikut laporannya dituliskan untuk pembaca dalam beberapa seri. Selamat mengikuti.
*****
Layaknya perusahaan besar di Indonesia, PT ParagonCorp tak pernah luput untuk menyalurkan sebagian keuntungan mereka melalui beragam program Corporate Social Responsibility (CSR). Berfokus pada CSR bidang pendidikan dan lingkungan, Paragon ternyata mampu menunjukkan kesungguhannya dalam memajukan pendidikan di Indonesia, serta kepedulian terhadap lingkungan, tanpa melupakan pentingnya kemajuan perusahaan.
Kepedulian ini, tak bisa dilepaskan dari sosok pendiri ParagonCorp Nurhayati Subakat, bersama suaminya Subakat Hadi.
Wanita kelahiran Padang Panjang, tahun 1950 ini, merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung. Ia mendirikan Paragon pada tahun 1985. Dan kini, perusahaan tersebut memiliki lebih dari 10.000 karyawan. Perjalanan Nurhayati Subakat dalam membangun bisnisnya selama kurang lebih 38 tahun, membuahkan hasil yang gemilang bagi ibu tiga anak ini.
Ia sadar, faktor pendidikan dan nilai-nilai kemanusiaan memegang peranan penting dalam semua lini kehidupan. Karena itulah, Nurhayati sangat peduli pada bidang pendidikan dan menerapkan tujuh nilai dasar yang diterapkan semua karyawannya. Di antaranya, Niat baik, Intrapreneurship, respek pada sesama, gotong royong, perbaikan berkesinambungan dan pembelajar.
Belajar dan terus belajar untuk kemajuan, itulah yang selalu ditanamkan Nurhayati. Perusahaan yang didirikannya tak ragu memberikan beasiswa pada mereka yang memiliki kualifikasi yang telah ditetapkan. Baik pada karyawan maupun pelajar, mahasiswa, guru dan dosen.
Tak hanya sekadar pendidikan formal, untuk warga di lingkungan perusahaan ini pun, Paragon memberikan kontribusinya dalam memajukan dunia pendidikan. Melalui Program Paradesa Inspirasi, Paragon hadir di berbagai daerah di Indonesia untuk berbagi ilmu pada warga sekitarnya.
“Anak-anak sekitar kantor cabang, kami berikan pendidikan sesuai yang mereka butuhkan. Misalnya, di Kantor Pusat Paragon, kami menggelar program Paradesa Inspirasi yang diikuti puluhan anak yang ingin belajar Bahasa Inggris dasar. Pesertanya, anak-anak usia SD yang ingin mengikuti pejaran Bahasa Inggris dasar. Selain itu, ada juga program pendidikan bagi para warga sekitar perusahaan, misalnya untuk kaum ibu-ibunya. Juga ada pembinaan bagi usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) di sekitar kantor kami,” kata Eko Siswati, Humas ParagonCorp.
Uniknya, menurut Eko, para pedagang makanan kecil di sekitar Kantor Pusat Paragon di kawasan Kampung Baru, Jakarta, mendapat dukungan penuh dari manajemen Paragon. Sekitar 20 pedagang di dekat perusahaan itu, telah diuji kelayakan konsumsinya dan kehalalan produknya oleh Paragon. Sehingga para karyawan atau siapapun yang berbelanja di sana, tak perlu ragu untuk mengonsumsinya.
Paragon juga memberikan pendidikan pelatihan bagi para calon reseller mereka melalui program pembinaan untuk pengembangan usaha. Begitu pula untuk para perias (make up artis), tersedia berbagai program khusus yang bisa mereka ikuti untuk menambah pengetahuannya.
Serukan Kontestan Pemilu 2024 Serius Kampanyekan Pendidikan
Para wartawan pendidikan alumni FJP GWPP juga menyerukan tiga hal terkait Pemilu 2024. Pertama, kepada KPU, pemerintah, kalangan kampus, sekolah, civil society, dan korporasi untuk menjadikan pendidikan politik pemilih, khususnya dari kalangan milenial, sebagai agenda penting dalam menyongsong Pemilu 2024. Pendidikan politik bagi pemilih milenial menjadi krusial guna membantu melaksanakan hak politik demokratis mereka secara berkualitas.
Kedua, agar para kandidat menjadikan pendidikan sebagai isu strategis dengan menawarkan agenda dan program pendidikan inovatif, yang dapat mendorong lompatan besar guna meningkatkan kualitas dan daya saing bangsa ini di hadapan bangsa-bangsa lain.
Ketiga, kepada kalangan media dan wartawan, agar terus mengangkat isu-isu pendidikan sehingga menjadi perhatian masyarakat luas.
Direktur Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) Nurcholis MA Basyari mengatakan pengarusutamaan isu pendidikan sangat penting karena itu amanah konstitusi. Pendidikan adalah eskalator yang mengantarkan negara dan masyarakatnya menuju kemajuan dan kesejahteraan. Negara-negara yang maju adalah negara yang maju pula sektor pendidikannya.
Di bagian lain, wartawan senior yang juga Sekjen Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) M Nasir mengatakan, banyak tantangan wartawan pendidikan di tahun politik ini. Banyak pihak mencoba menyesatkan masyarakat untuk menggiring opini dan berpropaganda yang seringkali tidak masuk akal. “Kita perlu untuk mendidik masyarakat menjadi cerdas sehingga tidak mudah dikibuli oleh propaganda politik yang tidak benar,” kata Nasir.
Fransiskus Surdiasis, dosen komunikasi Unika Atmajaya Jakarta, menggaris bawahi pentingnya pendidikan politik bagi kalangan pemilih milenial. “Suara pemilih milenial dalam pemilu ini cukup signifikan. Pilihan politik mereka akan menentukan masa depan bangsa ini. Karena penting sekali pendidikan politik guna membekali mereka membuat keputusan politik yang tepat.”
Menurut Frans, hal itu dapat dilakukan melalui berbagai forum dan percakapan publik. Media juga perlu menaruh perhatian pada aspirasi politik kalangan milenial ini. Sehingga mereka sungguh menjadi bagian dari pemilu ini.
Wartawan senior lainnya, Haryo Prasetyo, mengingatkan isu pendidikan dan pendidikan politik harus terus dikelola agar ikut menjadi bagian dari arus utama pada tahun politik 2024. Bagi jurnalis yang peduli terhadap dunia pendidikan, kepentingannya adalah agar dapat terus ikut mengawal upaya mencerdasakan kehidupan bangsa, sesuai amanat konstitusi.
Kelak hal itu dapat dipakai oleh masyarakat untuk menilai kelayakan dan kepatutan para kandidat dan menagih janji politik mereka jika kelak mereka terpilih.
Salurkan CSR
Pada momen gathering alumni FJP GWPP juga diajak untuk ikut serta dalam kegiatan sosial ParagonCorp.
Paragon Corporation, Paragonian dari Factory Jatake, dan alumni Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) melakukan penanaman 10.000 bibit mangrove kampung nelayan, Desa Marga Mulya Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Minggu (17/9). Selain penanaman bibit, juga dilakukan perawatan bibit-bibit yang ditanam untuk setahun ke depan.
Site Director Paragon Corp Sony Hidajat mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu pilar, yaitu pilar lingkungan, dari 4 pilar gerakan. Tiga pilar lainnya adalah pemberdayaan perempuan, pendidikan, dan kesehatan.
Sony berharap dari kegiatan ini dampak positifnya dapat menjaga infrastruktur pesisir dari abrasi, menciptakan lingkungan yang lebih sejuk, dan memperbaiki faktor bioindikator. ***














