PADANG, HARIANHALUAN.ID – Guna menghadirkan pembelajaran yang kreatif, inovatif, efisen dan fleksibel, para guru MGMP IPA se-Kabupaten Agam dikenalkan dengan pengembangan bahan ajar untuk memfasilitasi flexible learning di era teknologi digital.
Langkah ini diharapkan akan memudahkan guru untuk mengimplementasikan framework pembelajaran yang fleksibel tersebut dan mengembangkan bahan ajarnya.
Ketua Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari UNP, Dr. Fuja Novitra, M.Pd, mengatakan, pembelajaran telah mengalami transformasi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Kemajuan teknologi telah memungkinkan penggunaan berbagai platform digital untuk mendukung pembelajaran.
“Di era ini, fenomena fleksibilitas pembelajaran telah menjadi prioritas utama bagi institusi pendidikan di berbagai negara,” katanya kepada Haluan Jumat (6/10) di Padang.
Flexibel learning kata Dr Fuja, akan membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran dan membantu peserta didik mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja yang semakin kompleks. Bahkan lanjutnya, fleksibilitas pembelajaran dalam era teknologi digital dalam pendidikan sains tidak hanya mencakup kombinasi pembelajaran online maupun offline saja, akan tetapi juga harus memiliki framework pedagogis yang beorientasi pada keseimbangan pengalaman digital dan pengalaman saintifik.
“Untuk mencapai kombinasi yang seimbang antara pengalaman digital dan pengalaman saintifik, para guru perlu menyediakan sumber daya yang relevan, termasuk platform digital yang interaktif dan alat-alat saintifik,” ungkapnya didampingi anggotanya, Rio Anshari, M.Si, Bali Yana Fitri, M.Pd., dan Edi Kurnia, S.Si.
Para guru sebut Dr Fuja, harus merencanakan dan melaksanakan kegiatan praktis yang melibatkan peserta didik dalam pengalaman langsung di dunia nyata. Untuk mengakomodasi hal tersebut tentu dibutuhkan bahan ajar yang mengimplementasikan framework pembelajaran yang mengintegrasikan teori belajar konstruktivistik dengan teori belajar konektivistik, agar pembelajaran IPA yang didukung berbagai platform digital bisa lebih efektif.
“Dalam hal ini Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dalam bentuk Pendampingan Guru MGMP IPA Kabupaten Agam dalam Mengembangkan Bahan Ajar untuk memfasilitasi Flexible Learning di Era Teknologi Digital,” katanya.
Ditambahkan Rio Anshari, pendampingan ini dilakukan secara bertahap kepada guru IPA di Kabupeten Agam ini. Mereka dibimbing sampai mereka bisa menerapkan semua materi yang diberikan.
“Kalau satu kali diajarkan tentu belum akan langsung bisa. Sehingga kami dari tim PKM akan terus memantau dan membimbing agar mereka benar-benar bisa mengaplikasikannya dalam pembelajaran,” ujar Rio.
Untuk mendukung agar program ini berjalan dengan baik ujar Bali Yana, tim PKM juga membawa narasumber yang kompeten di bidangnya. Ada Dea Stivani Suherman, M.Pd, dengan materi e-Assasment, selanjutnya, Febrian Virijay, M.Pd, dan Naurah Nazifah, M.Pd. dengan materi Bahan Ajar Digital (Canca, scetchfab, Google form, dan aplikasi lain yang relevan).
Ketua MGMP, Nelvi Susanti S.Pd didampingi Kepsek SMPN 3 Lubuk Basung, Eva Indrayeni, M.Pd. mengaku berterima kasih kepada pihak UNP yang telah memilih Kabupaten Agam sebagai implementasi PKM-nya. Ia berharap program seperti ini akan terus berlanjut karena memang bermanfaat untuk guru.
“Kepada para guru kami minta agar benar-benar mengikutinya dengan semangat dan penuh ketekunan. Ambil ilmunya untuk memudahkan kita dalam mengajar nanti dan mencerdarkan siswa dan siswi di Kabupaten Agam ini,” tutupnya. (h/rel/isr)














