SIJUNJUNG, HARIANHALUAN.ID — Departemen Agroindustri Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang (UNP) menggelar Seminar Nasional bertajuk “Inovasi Sumber Daya Indonesia dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Berkelanjutan Untuk Indonesia Emas 2045” di Gedung Pancasila, Muaro Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Senin (23/10).
Seminar ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Audy Joinaldy; Asisten II Setdakab Sijunjung, Muhadiris; Rektor UNP, Ganefri; Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNP, Yulkifli; Kepala Departemen Agroindustri UNP, Resi Fitria; serta peserta dan mahasiswa dari Departemen Agroindustri.
Dalam sambutannya, Asisten II Setdakab Sijunjung, Muhadiris yang mewakili Bupati Sijunjung menyampaikan, isu ketahanan pangan adalah isu yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup setiap manusia maka dari itu isu ini wajib menjadi perhatian bersama.
Di Kabupaten Sijunjung sendiri menurut data dan angka ketersediaan beras masih dalam kondisi baik. Namun dari segi harga memang masih tergolong tinggi. “Inilah fenomena pangan kita yang terjadi di Sumbar. Dari segi ketersediaan kita tinggi namun harga juga tinggi. Hal inilah yang perlu menjadi perhatian kita bersama pihak pemerintah dan perguruan tinggi,” kata Muhadiris yang juga alumni jurusan pertanian.
Di samping itu, Pemkab Sijunjung juga sangat mengapresiasi tema acara yang diusung oleh UNP ini. Hal ini karena tema yang diangkat menyangkut kehidupan dan kebutuhan orang banyak.
“Untuk itu, kami sangat berterima kasih kepada UNP, FMIPA, dan Departemen Agroindustri karena telah mengangkat tema ini. Kami juga berharap dapat bersinergi dengan perguruan tinggi dalam pembangunan Kabupaten Sijunjung, dan pihak perguruan tinggi juga dapat memberikan masukan-masukan kepada Pemkab Sijunjung,” ujar Muhadiris.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy melanjutkan dengan memberikan materi kuliah kepada mahasiswa peserta seminar ini. Menurut Audy, pertanian adalah sumber ekonomi utama Sumbar. Sumbar juga menjadi lumbung padinya Pulau Sumatera. Sehingga Sumbar termasuk provinsi dengan ketahanan pangan yang baik.
Audy yang juga merupakan alumni Jurusan Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, menambahkan, banyak juga permasalahan yang terjadi pada pertanian di Sumbar. Contohnya produksi komoditas pertanian yang membludak sehingga komoditas tersebut tidak laku untuk dijual di pasaran.
Hal-hal seperti inilah yang mahasiswa harus memiliki kemampuan untuk menganalisanya. Penguatan hilirisasi pertanian juga faktor utama dalam peningkatan ekonomi suatu daerah. “Maka teman-teman mahasiswa di departemen agroindustri sekalian serius dalam mengikuti perkuliahan di Departemen Agroindustri Kabupaten Sijunjung ini agar menjadi penerus dalam menyukseskan pertanian sebagai penopang utama ekonomi di Sumbar. Hal ini sesuai dengan gagasan dan cita-cita Indonesia di 2045, yakni Generasi Emas 2045,” ujar Audy.
Generasi 2045 sendiri merupakan sebuah wacana, dan gagasan dalam rangka mempersiapkan para generasi muda Indonesia yang berkualitas, berkompeten, dan berdaya saing tinggi. Di zaman sekarang dengan keterbukaan informasi sekarang seharusnya mahasiswa bisa mencari informasi tentang bahan perkuliahan dengan lebih mudah.
“Ini adalah berkah adik-adik mahasiswa jika serius menjalani kuliah di UNP ini agar ilmu yang didapat bisa berguna dengan baik di bidang pertanian,” kata Audy.
Sebelumnya tiga Prodi di UNP, yakni S1 Peternakan, Teknologi Pertanian, dan Agribisnis yang selama ini berada di bawah Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER), sekarang telah bergabung di UNP bekerjasama dengan IPB. (h/ogi)














