PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID — Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Suwandi mengikuti panen raya di Desa Palak Aneh, Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman, Rabu (25/10).
Dalam panen raya itu ia didampingi perwakilan Deputi 1 Bapanas, Rustam; Sekdako Pariaman, Yota Balad; perwakilan Dinas Pangan Sumbar; serta Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kota Pariaman, Anilta.
Suwandi menilai saat ini secara keseluruhan Sumatera Barat dalam data pusat statistik nasional diprediksi mengalami peningkatan hasil panen dibanding tahun sebelumnya, terlebih dalam peningkatan hasil beras nasional.
Sinergisitas Pemko Pariaman melalui Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan dinilai sangat berpengaruh besar dalam melakukan pembinaan kepada petani yang ada di Kota Pariaman ini, dan ia menilai hal itu telah terlaksana baik di Kota Pariaman sehingga berdampak bagi pertumbuhan dan peningkatan hasil panen masyarakat petani.
Terkait beberapa kendala seperti masalah irigasi, Suwandi menyampaikan akan melakukan tindakan cepat guna menjaga stabilitas penghasilan panen padi sawah, sehingga sebelumnya lahan sawah kondisinya tadah hujan, dapat menjadi solusi baru dengan ketersediaan air untuk pengairan sawah dan kelancaran dalam peningkatan produksi pangan, khususnya padi di Kota Pariaman ini.
Sementara itu, Yota Balad mengucapkan terima kasih atas kedatangan rombongan dari Kementan RI di Kota Pariaman, hal ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah pusat dengan Kota Pariaman dalam peningkatan hasil panen masyarakat petani yang ada di Kota Pariaman.
“Peningkatan hasil panen masyarakat petani yang ada di Kota Pariaman ini akan berdampak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat untuk lebih sejahtera lagi. Sektor pertanian merupakan salah satu titik fokus Pemko Pariaman, karena 40 persen lahan dengan total lahan tani pangan 1.785 hektare yang ada di Kota Pariaman merupakan lahan pertanian dan sangat produktif bagi masyarakat petani,” ujar Yota.
Dengan panen raya ini, sambung Yota lagi, sangat mendukung kesejahteraan masyarakat dan ketersediaan pangan di Kota Pariaman. Hal itu berdasarkan tingkatan hasil produksi padi di tahun 2022 lalu mencapai 26, 092 ton.
Yota mengharapkan, beberapa kendala terkait kelancaran irigasi sawah yang mana sampai saat ini terdapat satu saluran irigasi Anai III, saat ini debit airnya belum bisa dinikmati oleh petani di Kota Pariaman. Sehingga sebahagian besar lokasi hamparan pertanian di Kota Pariaman masih mengharapkan hujan, dan ini berdampak juga bagi keterlambatan dalam proses bertanam.
“Semoga kedatangan Kementan ini membawa nikmat baru bagi Kota Pariaman, dan berdampak baik bagi peningkatan hasil tani dan pangan masyarakat Kota Pariaman dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi yang lebih sejahtera,” tutur Yota. (h/mg-mta)














