PASBAR, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat bersama perusahaan sawit terus gerak cepat dalam berkolaborasi untuk mengintervensi kemiskinan ekstrim dan kasus anak stunting di Pasaman Barat.
Wakil Bupati Risnawanto bersama asisten, Plt Bappelitbangda Ikhwanri, Kadinkes Hajran Huda, dinas terkait, Forkopimca dan stakeholder terkait datang ke PT Primatama Muliajaya (PMJ) Selasa (7/11).
Data di Bappelitbangda di Kecamatan Kinali saja ada 85 anak stunting. Selain itu, ada beberapa persoalan paket komplit yang tergolong kemiskinan ekstrim. Seperti jamban tidak ada, air minum tidak layak, rumah tidak layak, sambungan listrik tidak ada, dapur tidak ada sehingga besar potensi melahirkan anak stunting.
Dengan jumlah anak stunting itu ada tersebar desil 1 sampai desil 7. Pengelompokkan keluarga atau rumah tangga di Indonesia dalam urutan desil. Desil 1 menunjukkan kondisi kelompok kesejahteraan yang paling rendah.
Untuk itu, Wakil Bupati Risnawanto mengajak perusahaan untuk aktif dan mengambil peran dalam menangani kemiskinan ekstrim dan anak stunting ini. Baik dari desil satu hingga desil 7.
“Untuk itulah kami datang ke sini agar kemiskinan ekstrim dan Stunting ini bisa kita tuntaskan. Pemerintah Daerah sangat berharap agar perusahaan itu bisa menuntaskan ini melalui CSR. Jika sudah kita keroyok, maka saya yakin akan tuntas. Karena Kabupaten Pasaman Barat ini merupakan daerah yang kaya. Namum, kita prihatin dengan masyarakat kita yang belum beruntung. Inilah tugas kita yang musti kita bersamakan,”katanya.
Ia menambahkan, karena menurut data dari kemiskinan ekstrim dan anak stunting itu banyak yang tinggal di daerah perusahaan-perusahaan. Sehingga ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah dan perusahaan untuk menuntaskan ini.
“Jika kita selalu berpedoman kepada anggaran pemerintah daerah yang terbatas, pengentasan kemiskinan ekstrim dan Stunting ini akan lamban. Namun, jika kita keroyok bersama maka akan cepat selesai. Namun, mau gak kita bekerja sama untuk kemanusiaan ini,”katanya.
Sementara itu, Pimpinan PT Primatama Muliajaya (PMJ) Herman Jupri mengatakan bahwa kunjungan pemerintah daerah tersebut akan dijadikan motivasi untuk membina masyarakat sekitar perusahaan.
“Terimakasih atas kunjungan pemerintah daerah dalam hal ini tentang penanganan stunting dan kemiskinan ekstrim. Semoga apa yang kita rencanakan hari ini berjalan dengan baik dan lancar,”katanya.
Hal yang senada juga disampaikan oleh Plt Bappelitbangda Ikhwanri
dalam sesi paparan bahwa Bappelitbangda selaku sekretariat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), telah memadupadankan data anak stunting dan ibu
hamil dengan data P3KE.
“Tentunya dengan data yang nantinya kita sampaikan ke perusahaan perusahaan yang bekerja sama juga dengan kecamatan dan nagari bisa kita tuntaskan secara bersama-sama,”katanya.(h/ows)














