PADANG, HARIANHALUAN.ID – Masterplan pengembangan wisata Kota Tua Padang telah merumuskan rencana pengembangan wisata sejarah di tepian Sungai Batang Arau tersebut yang juga telah ditetapkan dalam Kawasan Terpadu Kota Padang. Originalitas bangunan klasik dan bersejarah tetap dipertahankan sebagai daya tarik bagi wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Syani mengatakan bahwa rencana pembangunan cagar budaya yang digambarkan dalam master bertujuan untuk mewujudkan Kota Tua yang tetap kental dengan nilai sejarah. Serta merujuk pada aturan-aturannya dan pedoman dalam merehabilitasi bangunan yang ada.
“Ada 27 bangunan cagar budaya di zona Kota Tua yang terdiri dari tiga kawasan yaitu kawasan inti, kawasan pengembangan dan kawasan penunjang. Di kawasan-kawasan tersebut akan dilaksanakan pengawasan terhadap segala aktivitas atau kegiatan yang terjadi di sana, termasuk melakukan rehab terhadap bangunan bersejarah tersebut,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Syani.
Ia menjelaskan, terdapat beragam daya tarik yang ditawarkan Kota Tua nantinya. Mulai dari bangunan bersejarah, pemandangan yang memanjakan mata.
Nantinya, kata Yudi, Kota Tua akan dikelola oleh sebuah badan yang terdiri dari pemerintah, akademisi yang terkait dengan sejarah, komunitas yang bergerak dalam pelestarian adat dan budaya. Badan inilah yang akan mengkoordinir seluruh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung aktivitas di Kota Tua sebagai destinasi wisata.
Ia menjelaskan bahwa Kota Tua juga masuk dalam wisata terpadu di Kota Padang yakninya, Gunung Padang, Pantai Air Manis, Pantai Padang.














