PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID — Nama Fitri Nora memang sudah tak asing di telinga masyarakat Kota Pariaman. Ketua fraksi Gerindra di DPRD Kota Pariaman ini merupakan aktivis perempuan yang aktif menyuarakan kepentingan masyarakat kurang mampu di tanah kelahirannya, Kota Tabuik.
Sebelum terjun ke ranah politik, Fitri Nora sudah lebih dahulu menjadi bagian dari lembaga swadaya masyarakat (LSM). Tahun 2000 sampai 2004, ia pernah bergabung dalam lembaga pendekatan partisipatif ELPETIGA Padang untuk pogram pemberdayaan otonomi nagari di Sumatera Barat (Sumbar).
“Saya bergabung di ELPETIGA Padang itu pada Juni tahun 2000 dengan daerah dampingan Kabupaten Solok. Saya bersama teman-teman melakukan pendampingan proses kembalinya otonomi nagari, dari pemerintahan desa ke pemerintahan nagari,” katannya kepada Haluan, beberapa waktu yang lalu.
Saat bercerita tentang perjalanan kariernya di LSM, Fitri Nora tampak sangat antusias. Dia dengan gamblang mengungkapkan perjuangan yang pernah dilakukan bersama teman-temannya sebagai seorang aktivis.
“Di samping itu, saya juga aktif di Koalisi Perempuan Indonesia, itu adalah organisasi NGO khusus perempuan yang bergerak di bidang pendampingan perempuan. Untuk Kota Pariaman sendiri, pada tahun 2004 saya juga mendirikan Perkumpulan Padusi, LSM khusus yang memberi pendampingan untuk perempuan juga,” ujarnya.
Tidak sedikit yang mengetahui bahwa Fitri Nora juga menjadi salah seorang yang berjuang dalam pendirian Kota Pariaman. Dia bersama sang suami ikut mendukung pemekaran wilayah Kabupaten Padang Pariaman menjadi kota yang otonom.














