PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah daerah diminta untuk mengambil langkah tepat untuk menyikapi kenaikan harga cabai yang kian naik. Sebab akan berdampak pada laju inflasi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar Endang Kurnia Saputra mengatakan harga cabai yang melambung tinggi jelas mempengaruhi inflasi. Tren kenaikan harga cabai ini sudah terpantau pada pekan kedua November 2023 ini.
“Jadi inflasi perlu diwaspadai juga, dan hal ini tentu Bank Indonesia dengan Pemprov Sumbar akan membahas lebih lanjut melalui rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID),” ujarnya, Selasa (14/11).
Ditambah lagi akan adanya momen liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Meski demikian, momen tersebut juga akan mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan IV-2023 nanti. “Namun ada hal yang perlu diwaspadai, dimana dapat memicu terjadinya inflasi,” ujarnya.
Endang menjelaskan, dengan adanya momen Nataru 2023 itu, pertumbuhan ekonomi akan terjadi pada sisi konsumsi, salah satunya soal komoditas cabai merah. Terlebih dari sekarang saja harga mengalami tren naik.
“Kami di Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2023 di angka 4,5 persen hingga sampai dengan 4,6 persen,” ujarnya.














