PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Puluhan hektare tanaman padi petani diserang hama wereng coklat dan tikus di Padang Pariaman dan mengancam ratusan hektare lahan pertanian.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Padang Pariaman Yurisman Yakub mengimbau petani untuk tidak mengunakan bibit varietas PB 42 karena bibit tersebut rentan diserang oleh hama wereng coklat dan tikus.
“Kita mengimbau kepada kepada petani untuk tidak mengunakan Bibit Varietas PB 42, karena bibit tersebut rentan diserang oleh hama wereng coklat dan tikus,” ujarnya, Senin (27/11).
Ia mengatakan sudah menjadi kebiasaan oleh masyarakat, beranggapan bibit varietas PB 42 tersebut bagus dan tinggi padahal berdasarkan penelitian rentan diserang hama penyakit.
Yurisman menyampaikan secara keseluruhan hama wereng coklat telah menyerang lahan pertanian sebanyak 36,5 hektare dan 443 hektare lahan yang terancam.
“Sedangkan hama tikus menyerang lahan pertanian seluas 20,95 hektare dan 336,5 hektare lahan yang terancam,” ujarnya.
Yurisman mengatakan, terkait hama ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Padang Pariaman telah melakukan langkah-langkah untuk mengatasi ini diantaranya gerak cepat memberikan bantuan pertisida kepada petani seperti Micim dan Petrokum, agar hama wereng coklat dan hama tikus bisa berkurang.
Sebelumnya Dinas juga telah memberikan penyuluhan rutin yang dilakukan oleh petugas Penyuluh Pertanian yang ada disetiap kecamatan, bagaimana cara bertanam yang baik serta sosialiasai surat himbauan dinas.
Dikatakan, tahun 2023 ini Dinas telah telah memberikan benih yang dianggarakan melalui APBD dan APBN serta memberikan penyuluhan budidaya padi yang baik dengan pengairannya.
“Apabila petani mengalami kesulitan, baik pembibitan maupun permasalahan hama, dinas menghimabu agar menyampaikanya melalui dinas, Penyuluh Pertanian yang ada di kecamatan dan bisa juga melalui pemerintahan nagari,” ungkapnya.
Lebih lanjut Yurisman menjelaskan realisasi luas Panen Padang Pariaman dari Januari sampai Oktober 2022 mencapai 27.044 hektare, naik tahun 2023 ini menjadi 28.557 hektare dengan panen lima ton per hektare.
“Naik realisasi luas panen 1.013 hektare tahun ini atau 4,8 persen,” ujarnya.
Sedangkan realisasi produksi pertanian tahun ini naik 2,7 persen atau 3.642 ton.
“Tahun 2022 realisasi produksi kita 135.702 ton, naik pada tahun 2023 menjadi 138.714 ton,” tambah Yurisman. (h/ahr).














