SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.ID – Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Marhamah Solok Selatan melakukan terobosan yang inovatif dengan menggelar Festival Akhir Tahun Ajaran di Halaman Sekolah SDIT, Jorong Batang Labuh, Nagari Pasar Muara Labuh, Sungai Pagu.
Kepala Sekolah SDIT Marhamah, Zewita Maria mengatakan, dalam kegiatan yang pertama kali diadakan di Solok Selatan itu, SDIT Marhamah menggabungkan beberapa kegiatan untuk mengasah kemampuan dan potensi anak didiknya. Mulai dari kegiatan panen karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Paguyuban Kelas hingga Bazar murah barang layak pakai yang dikelola oleh peserta didik berkolaborasi dengan orang tua siswa dan para guru.
“Harapannya, masyarakat juga merasakan manfaat lebih dari keberadaan SDIT Marhamah di Nagari ini, dalam bazar tersebut terdapat sumbangan dari para orang tua murid, mulai dari pakaian, tas, sepatu, peralatan tulis, dan barang-barang lainnya yang layak untuk dijual dengan harga yang sangat murah, mulai dari lima ribu rupiah,” jelasnya.
Adanya kegiatan ini, selain diharapkan akan memberikan dampak manfaat bagi masyarakat sekitar juga dampak pendidikan langsung kepada siswa/siswinya dari segi entrepreneurship dalam melayani masyarakat saat berbelanja.
Wanita yang akrab dipanggil Ustadzah Ria tersebut, menyebutkan anggaran kegiatan berasal dari anggaran BOS 2024, kemudian anggaran kegiatan Yayasan Marhamah, dan Anggaran Kegiatan dari Komite SDIT Marhamah.
Sementara itu, Ketua Komite SDIT Marhamah, Leni Murni Hayati mengatakan, kegiatan itu merupakan mimpi dari 2 tahun kepengurusan komite yang berhasil diwujudkan.
“Ini adalah wujud dari UU no. 57 tahun 2016 tentang peranan komite untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan,” paparnya.
Ia juga mengapresiasi kehadiran Pemerintahan Kabupaten dalam acara tersebut, kegiatan itu merupakan bentuk inisiatif dari orang tua murid yang meyakini adanya bakat-bakat dari anak-anak dari segi entrepreneurship.
Leni menjelaskan, Kegiatan ini adalah bentuk implementasi tentang bagaimana mengajarkan anak2 untuk terus membangun empati, membangun solidaritas, membangun kerjasama, gotong royong, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan penuh percaya diri dengan kompetensi yang mereka miliki.
Adapun Ketua Yayasan Marhamah, Daslinar, menjelaskan pihaknya ingin menambah gedung bahkan ingin membuka cabang sekolahnya untuk memaksimalkan pendidikan di tingkat SD tersebut.
SDIT Marhamah setiap tahunnya hanya bisa menerima 2 Rombel, dengan jumlah kuota yang terbatas, sementara jumlah siswa yang sekolah di SDIT telah mencapai kapasitas maksimalnya sebanyak 400 siswa.
“Karena itu kami ingin membuka cabang, saat ini pihak yayasan masih mengupayakan mendirikan bangunan masjid, sebagai fundamental utama untuk membangun karakter keagamaan. Dimana prosesnya masih dalam tahapan pembebasan lahan,” jelasnya.
Terkait kegiatan Bazar murah di Festival tersebut, hasil barang yang dijajakan merupakan hasil penggalang dari orang tua menyediakan barang-barang layak pakai untuk dijual kembali dengan harga yang murah.
Dengan hasil penjualan 100 persen akan digunakan untuk pembangunan masjid, mudah2an semua laris manis.
Selain SDIT Marhamah, Yayasan Pendidikan Marhamah juga memiliki sekolah tingkat TKIT dan SMPIT, yang mana hal itu merupakan investasi pendidikan untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul, sesuai visi misi pendidikan sekarang yaitu pelajar profil Pancasila.
Turut hadir dalam acara tersebut, mewakili Bupati Solok Selatan, Asisten 1 Pemerintahan dan Kesra Setdakab Solok Selatan, Efi Yandri didampingi Kepala OPD Diskominfo dan Dinas Pendidikan.
Efi memberikan apresiasi dan penghargaan kepada SDIT Marhamah Solsel atas kontribusi selama 13 tahun turut membangun dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkarakter, berkualitas dan beriman.
Efi menyebut, setidaknya ada 6 dimensi dalam p5 yang diterapkan saat ini, pertama beriman/bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia, kemudian yang kedua mandiri, ketiga bergotong royong, keempat berkebhinekaan, kelima berpandangan kritis dan terakhir kreatif.
Efi menyampaikan agar pihak Yayasan Marhamah melakukan penambahan ruang belajar atau membuka cabang sekolah baru, supaya proses belajar mengajar dapat optimal.
“Sedapat mungkin satu guru tidak mengawasi banyak siswa, setidaknya 1 guru mengawasi 15-20 orang siswa,untuk itu mulai pikirkan mebangun SDIT di tempat lain, insya allah mungkin akan bisa kita berikan bantuan,” jelas Efi. (*)














