Dari hal ini saya memandang bahwa Nayla sudah belajar mencintai seorang ibu, tetapi Nayla tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu. Hal inilah yang membuat Nayla nyaman dengan teman perempuannya, karena Nayla yang tak pernah mendapatkan sosok kasih sayang itu sekarang Nayla mendapatkannya dari teman sebayanya.
Disinilah Nayla mencoba untuk mengungkapkan bahwa dia sangat mencintai perempuan, tidak mencintai laki-laki seperti biasanya. Bagi seorang anak tentulah suatu kebahagiaan karena yang selama ini tidak ia dapatkan dari ibunya kini ia dapatkan dari teman sebayanya.
Namun, saya lihat pesan yang ingin disampaikan oleh novel ini tidak hanya pada nasib anak yang bernama Nayla yang menjadi korban dari perceraian orangtuanya, dibalik itu tersimpan hikmah yang besar bagi masa depan Nayla.
Banyak sekali pelajaran hidup yang saya dapatkan dalam novel ini salah satunya tentang kehidupan yang tidak selalu kebahagiaan, tapi banyak lika liku yang harus dilewati meskipun harus terjerumus ke dalam hal – hal penyimpangan.
Saya melihat dari luka – luka yang dirasakan oleh Nayla sejak kecil itulah yang menjadikan dia tetap kuat dalam menjalani kehidupan. Hal ini saya menganggap bahwa dengan luka – luka yang dihadapi oleh Nayla di masa lalunya menjadikan suatu kekuatan untuk mencapai masa depannya.
Dalam novel ini Lika-liku kehidupan sosok Nayla digambarkan secara detail dengan sisi kelam, gelap dan banyak hal yang dilewati oleh Nayla yang tiap hari membuatnya kuat untuk bangkit menjalani kehidupannya.
Meskipun saya menilai bahwa Nayla salah karena perilaku-perilaku menyimpangnya, tetapi Nayla berusaha mengatasi kehidupannya dengan berusaha bangkit dari keterpurukan nasibnya serta ketidakadilan bagi hidupnya.










