HARIANHALUAN.ID – Siapa yang tidak kenal Haji Basrizal Koto, atau yang lebih akrab disapa Basko. Pengusaha sukses asal Pariaman yang benar-benar memulai segalanya dari nol hingga menjadi salah satu sosok konglomerat kebanggaan Ranah Minang.
Meski telah meraih berbagai kesuksesan di dunia bisnis, tak lantas membuatnya berhenti untuk berpikir, bergerak dan bebuat. Justru, Basko semakin energik, terutama sekali dalam mengembangkan usaha yang dapat berkontribusi langsung bagi pembangunan dan masyarakat di Sumatera Barat.
Beberapa hari yang lalu, tepatnya Rabu 21 Mei 2025 sekitar pukul 16:30 WIB, Basko mengunjungi kami di Istana Gubernuran Sumbar untuk menyampaikan kabar baik. Dalam waktu dekat, direncanakan pada Kamis 29 Mei, kami diundang untuk menghadiri Soft Launching Basko City Mall yang ia bangun di kawasan Taruko, Kecamatan Kuranji, Jalan By Pass Kota Padang.
Mengawali pertemuan saat itu, sang saudagar tampak begitu semangat menceritakan pengalamannya berinvestasi di kampung halaman. Pada tahun 1995, ia mendirikan Minang Plaza di Jalan Hamka, kawasan Air Tawar Kota Padang, dekat Kampus Universitas Negeri Padang.
Minang Plaza saat itu menjadi mall modern pertama yang berdiri di Sumbar, sehingga secepat kilat langsung pula menjadi salah satu ikon di Kota Padang. Sehingga ada istilah yang berkembang di kalangan masyarakat kala itu, ada yang kurang rasanya berkunjung ke Padang kalau tidak singgah ke Minang Plaza.
Pendirian Minang Plaza, kata Basko, merupakan wujud niat serta tindakan konkritnya untuk turut terlibat membangun kampung halaman. Sebab, sekitar tahun 1993, ia diundang khusus oleh Gubernur Sumbar saat itu, Hasan Basri Durin, untuk pulang membangun kampung.
Setelah sebelumnya, meraih kesuksesan demi kesuksesan saat berbisnis di perantauan. Panggilan “Pulang Kampuang” itu, diakui Basko sebagai dasar pembakar semangatnya untuk terus bertumbuh, berdampak dan berbuat bagi kampung halaman yang sangat ia cintai.
Kegigihan Basko membangun kampung juga bisa kita lihat saat terjadi gempa bumi yang menghasilkan nestapa dan banyak kerusakan di Kota Padang pada 2009 lalu. Itu adalah masa-masa sulit yang membuat perekonomian jatuh dan lemah. Namun saat itu, Basko kembali bertekad dalam membangkitkan kampung halaman.
Pascagempa, Basko pun mengubah wajah Minang Plaza menjadi Grand Basko Mall, yang bersandingan dengan Premier Basko Hotel. Kedua lini bisnis itu menampung ribuan karyawan dan sampai saat ini terus bertahanan di tengah persaingan dan perkembangan pola konsumsi masyarakat.
Banyak orang yang semula mengira, pengabdian seorang Basrizal Koto di Sumatera Barat sudah pada titik final dengan hadirnya Grand Basko Mall dan Premier Basko Hotel. Ternyata dugaan itu salah. Semangat Basko tak pernah padam untuk terus membangun kampung halaman, melalui kendaraan bisnisnya yang menghadirkan lapangan pekerja bagi anak kamanakan di Ranah Minang.










