JAKARTA, HARIANHALUAN.ID- Waspadai keracunan yang bisa disebabkan oleh masakan olahan daging. Mengonsumsi daging yang tidak segar atau terkontaminasi bisa membawa risiko kesehatan serius, salah satunya dalam bentuk keracunan daging. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahayanya hingga gejala muncul dan mengganggu aktivitas.
Gejala keracunan daging dapat bervariasi pada setiap orang. Gejalanya dapat muncul dalam beberapa jam atau beberapa minggu setelah konsumsi makanan, tergantung pada penyebabnya. Berikut adalah gejala umum yang dapat muncul seperti sakit perut, muntah, diare, diare dengan tinja berdarah, nyeri perut atau kram, demam dan sakit kepala.
Dalam kasus yang jarang, keracunan makanan juga dapat memengaruhi sistem saraf dan memicu gejala parah. Beberapa di antaranya seperti penglihatan kabur, anggota tubuh tidak bisa bergerak, sulit menelan, kesemutan atau mati rasa pada kulit, rasa lemah, dan perubahan suara.
Ada banyak jenis kontaminan pada makanan yang memicu keracunan. Beberapa kontaminan makanan yang kerap ditemukan seperti bakteri, virus, parasit, racun, bakteri, hingga jamur.
Makanan bisa terkontaminasi kapan saja, mulai dari tahap proses produksi sampai ke meja makan.
Beberapa faktor cemaran bisa disebabkan oleh:
Cuci tangan tidak bersih : Feses yang tertinggal di tangan setelah dari toilet dapat mencemari makanan. Kontaminan lain juga bisa berpindah dari tangan saat menyajikan makanan.
Alat memasak tidak bersih : Pisau, talenan, dan alat dapur yang tidak dicuci dapat menyebarkan kontaminan.
Penyimpanan tidak tepat : Makanan yang dibiarkan terlalu lama pada suhu ruang berisiko terkontaminasi. Makanan yang terlalu lama disimpan dalam kulkas juga bisa rusak.
Dalam hal ini, bakteri merupakan salah satu jenis kontaminan yang paling umum pada makanan berbahan dasar daging. Beberapa di antaranya seperti Bacillus cereus, Clostridium perfringens, E. coli, Listeria, Salmonella, dan Staphylococcus aureus.
Kontaminasi Bacillus cereus biasanya muncul dari nasi, sisa makanan, sup, daging, dan makanan lain yang dibiarkan terlalu lama di suhu ruang. Gejala keracunan yang disebabkan oleh bakteri ini bisa muncul dalam 30 menit sampai 15 jam.
Sedangkan, kontaminasi E. Coli biasanya dapat disebabkan oleh daging mentah atau kurang matang. Selain itu, kontaminan E.coli juga bisa muncul pada susu dan jus yang tidak dipasteurisasi dan air terkontaminasi.
Gejala kontaminan E.Coli biasanya muncul 3-4 hari. Tapi dalam beberapa kasus juga dapat muncul 1-10 hari.
Pertolongan Pertama Keracunan Makanan
Pertama, minumlah air putih secara perlahan untuk mencegah dehidrasi. Minum terlalu cepat bisa memperburuk gejala mual dan muntah, jadi minumlah sedikit demi sedikit, dan secara berkala dalam beberapa jam.
Pastikan frekuensi buang air kecil masih teratur, serta warna urine jernih dan terang. Jika urine berwarna gelap, ini bisa menjadi tanda dehidrasi. Pusing dan rasa melayang juga bisa menjadi tanda dehidrasi.
Hindari konsumsi obat anti-diare, karena obat semacam ini menghambat proses tubuh mengeluarkan organisme atau racun dari tubuh. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter. (*)














