PADANG, HARIANHALUAN.ID — Dewan Profesor Universitas Andalas (Unand) mengukuhkan lima orang guru besar baru dalam Rapat Terbuka yang dibuka Rektor Unand Dr. Efa Yonnedi, SE.,MPPM.,Akt, Kamis (26/6/2025) pagi di Convention Hall Unand, Kampus Limau Manis, Padang.
Kelimanya adalah Guru Besar dari Fakultas Teknik Unand yaitu Prof. Dr. Ir. Is Prima Nanda, MT.,IPU Asean Eng. Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Teknik Pengecoran Logam, Prof. Dr. Ir. Jon Affi, ST.,MT. Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Rekayasa Permukaan Material, Prof. Dedison Gasni, ST.,MT.,Ph.D. Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Tribologi, Prof. Dr. Henmaidi, ST.,M.Eng.Sc.,Ph.D. Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Manajemen Industri dan Prof. Ir. Taufika Ophiyandri, ST.,M.Sc.,Ph.D. Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Manajemen Konstruksi Pasca Bencana.
Hadir dalam Rapat Terbuka ini Wakil Rektor dan Dekan dilingkungan Unand, Bupati Padang Pariaman Dr. Jhon Kenedy Azis, SH.,MH., Wali Kota Pariaman Yota Balad, Prof Dr Hasbullah bin Idris dari Universiti Teknologi Malaysia, Prof Dr Bambang Suharno dari Universitas Indonesia, Dirut RS Unand Dr Muhammad Riendra, para keluarga dan sahabat para profesor.
Rapat Terbuka ini dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Profesor Unand Prof. Apt. Marlina, MS.,Ph.D., yang memandu jalannya rapat, yaitu pembacaan SK Kemendikti Riset, penyampaian orasi ilmiah dan pengukuhan guru besar yang ditandai dengan pemasangan kalung guru besar kepada masing-masing orator.
Orasi ilmiah yang disampaikan Prof Is Prima Nanda dengan judul “Transformasi Pengecoran Logam untuk Daya Saing Global”, Prof Jon Affi dengan judul “Potensi Grafena sebagai Alotropi Karbon untuk Material Masa Depan”, Prof Dedison Gasni dengan judul “Penerapan Ilmu Tribologi Pada Manusia dan Mesin untuk Mereduksi Gesekan dan Keausan”, Prof Henmaidi dengan judul “Risk-Ajusted Fair Value Index : Mengukur Keadilan dalam Rantai Pasok Agrikultur di Indonesia”, dan Prof Taufika Ophiyandri dengan judul “Pembangunan Rumah Pasca Bencana Sebagai Pondasi Perwujudan Masyarakat Berketahanan Bencana”.
Rektor Unand Dr Efa Yonnedi, SE.,MPPM.,Akt menyampaikan bahwa jumlah Profesor di Unand telah mencapai 230 orang, dan 32 orang diantaranya berasal dari Fakultas Teknik. Ke depan, sejalan dengan pencapaian akademik para dosennya, maka jumlah Profesor ini akan terus bertambah.
“Acara pengukuhan profesor ini bukan seremonial semata, tetapi yang paling penting adalah merupakan momentum pencapaian tertinggi dan kematangan akademik. Para profesor hendaknya menjadi lokomotif kemajuan akademik di Unand dan tentunya juga kemajuan daerah ini,” kata Rektor Efa Yonnedi.
Universitas saat ini tidak saja sebagai teaching, pusat inovasi, penciptaan pengetahuan dan enterpreneur, tapi juga memberikan dampak kepada masyarakat.
“Universitas harus bertransformasi menjadi kampus berdampak yang mampu memberikan kontribusi nyata, yaitu menjawab kebutuhan masyarakat dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari pembangunan daerah,” kata Efa Yonnedi.
Dengan kata lain, universitas bukan hanya lembaga pendidikan tinggi, tetapi juga agen perubahan yang berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.
Unand sendiri punya kekuatan dan keunikan yang bisa dikembangkan di masing-masing fakultas yang ada. Keunggulan ini yang harus dipacu dengan terus melakukan riset, penelitian, inovasi dan pengabdian.
Menurut Rektor, tahun 2025 ini Unand berhasil memperoleh dana riset dari pemerintah pusat dan berbagai lembaga. Unand sendiri juga menyediakan dana riset untuk dosen. Tujuannya agar Unand akan terus tumbuh kedepan dan tidak boleh berpuas diri.
Acara pengukuhan profesor Fakultas Teknik Unand ini diakhiri dengan pengalungan Lencana Profesor oleh Ketua Dewan Profesor Prof. Apt Marlina didampingi Rektor Unand Dr Efa Yonnedi, serta ditutup pemberian ucapan selamat kepada lima orang profesor yang telah dikukuhkan.
Dari lima profesor baru ini, tiga diantaranya adalah pejabat struktural di Unand, yaitu Prof Henmaidi adalah Wakil Rektor, Prof Is Prima Nanda adalah Dekan Fakultas Teknik, dan Prof Jon Affi adalah Ketua Pengadaan Barang dan Jasa Unand. (*)
