H. Kern adalah seorang ahli bahasa yang berpendapat bahwa bahasa Melayu yang berkembang di Indonesia serumpun dengan bahasa yang ada di Kamboja. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara penduduk Kamboja dan Yunnan, yang kemudian menyusuri Sungai Mekong hingga mencapai Indonesia. Sedangkan Geldern adalah arkeolog yang menemukan bukti berupa alat-alat batu seperti kapak tua yang ditemukan di wilayah Indonesia dan memiliki kemiripan dengan kapak batu yang ditemukan di Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan adanya migrasi penduduk dari Yunan ke wilayah Nusantara.
Berdasarkan penelitian dan penemuannya pula, Mohammad Ali berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunnan, yang bermigrasi ke selatan akibat bencana alam atau serangan suku bangsa lain. Ia menyebutkan dua gelombang migrasi, yaitu Proto Melayu (sekitar 3.000 hingga 1.500 SM) dan Deutro Melayu (sekitar 1.500 hingga 500 SM).
Terlepas dari berbagai teori dan temuan di atas, dari kunjungan kami ke Yunnan juga ditemukan sejumlah kesamaan, paling tidak kemiripan, antara Yunnan dengan Minangkabau atau Sumatera Barat. Kesamaan paling nyata adalah berkaitan dengan Suku Mosuo, sebuah etnis minoritas yang hidup di sekitar Danau Lugu, lebih kurang 800 km sebelah barat Kunming, yang menganut sistem matrilineal (keturunan dari Ibu).
Selain garis keturunan dan sistem pewarisan, mereka juga memiliki sejumlah artefak serupa dengan Minangkabau. Misalnya kepala kerbau yang dipajang di depan sebuah (model) rumah matrilineal keluarga Mosuo di komplek Museum Mosuo di Desa Loashui di pinggir Danau Lugu. Di sejumlah bangunan tradisional Mosuo juga terlihat nyata beberapa ragam ukiran yang mirip ragam ukiran Minang, salah satunya motif “kaluak paku” yang kami ditemukan dan lihat di beberapa tempat di bangunan tradisional Suku Mosuo. “Ini jelas motif kaluak paku,” kata Ketua Bundo Kanduang, Prof. Raudha Thaib ketika melihatnya di ruang makan sebuah keluarga pemuka Suku Mosuo di dekat Danau Lugu.
Mengenai adanya sejumlah kesamaan antara Yunnan dan Minangkabau atau Sumatera Barat, termasuk dalam hal arsitektur, motif ragam hias, tenun dan sulaman, baiknya kita kita kupas lebih dalam pada tulisan berikutnya. (*)
Teks foto:
(Foto Halaman 1)
GUBERNUR
(Foto Halaman Sambungan)
DELEGASI Sumatera Barat dalam lawatan ke Yunnan berfoto bersama dengan latar “2025 Yunnan International Friendship Cities Week”, 19 Juni 2025. IST














