PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pembangunan jalan dari kawasan Teluk Bayur menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) masih terkendala pembebasan lahan. Pembangunan jalan tersebut direncanakan untuk mengurai kemacetan yang ada di Kota Padang. Proyek pembangunan jalan sepanjang 26 kilometer tersebut sudah dimulai sejak 2016 lalu, namun hingga kini masih belum selesai.
Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tri Hediyanto mengaku tidak bisa memberikan jawaban pasti soal pembangunan tersebut. Pasalnya, pengerjaan jalan tersebut tersangkut oleh pembebasan lahan.
“Memang tersangkutnya di pembebasan lahan, dan berapa anggaran serta lahannya bukan tupoksi kami di PURP. Itu kan sebenarnya proyek provinsi, namun untuk pembebasan lahannya di Kota Padang ada di Dinas Pertanahan Padang,” kata Kepala Dinas PUPR, Tri Hadyanto yang didampingi oleh Kepala Bidang Penyelenggara Jalan Ihsanul Rizki, Senin (30/7).
Ia menerangkan, bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dalam mewujudkan pembangunan jalan dari Teluk Bayur menuju BIM tersebut. “Memang untuk mengurai kemacetan di kawasan tersebut ada rencana dari Pemprov Sumbar untuk membuat jalan layang dari Teluk Bayur ke BIM. Namun masih terhalang di pembebasan lahan. Ke depan kami siap berkolaborasi,”ujarnya.
Sementara itu Kota Padang memiliki jaringan jalan yang membentang sepanjang 624,69 kilometer atau setara dengan 624.691,74 meter yang mencakup seluruh ruas jalan kota yang tersebar di sebelas kecamatan.
Dari seluruh wilayah administrasi tersebut, Kecamatan Koto Tangah menempati posisi teratas sebagai daerah dengan panjang jalan terluas, yakni mencapai 166,65 kilometer. Disusul oleh Kecamatan Kuranji dengan panjang jalan 108,01 kilometer, serta Kecamatan Pauh sepanjang 60,36 kilometer. Ketiga wilayah ini memang dikenal memiliki cakupan geografis yang luas serta terus berkembang dari segi pembangunan infrastruktur.














