Menurutnya, inovasi ini memberikan banyak manfaat, di antaranya mengurangi keluhan pengunjung, meningkatkan kesehatan lingkungan, menjaga estetika rumah sakit, serta mempercepat proses penanganan pengaduan.
“Monitoring aktivitas petugas kebersihan jadi lebih efektif, dan kebersihan ruangan bisa memenuhi standar parameter angka kuman,” ujarnya.
Sejak diterapkan, LADU SALA menunjukkan dampak positif yang signifikan. Kebersihan rumah sakit terjaga lebih baik, suasana menjadi nyaman dan asri, serta tingkat kepuasan pengunjung meningkat. “Kita melihat ada perubahan nyata, baik dari lingkungan yang lebih bersih maupun apresiasi langsung dari pasien dan pengunjung,” kata Herlina.
Ia menegaskan, upaya menjaga kebersihan bukan hanya tanggung jawab petugas, tetapi juga seluruh civitas hospitalia dan pengunjung. “Budaya hidup bersih harus menjadi kebiasaan bersama. Dengan kolaborasi, kita bisa mencapai visi menjadi rumah sakit regional berstandar internasional dengan nilai islami sesuai moto Cepat, Ramah dan Melayani,” tutur Herlina. (*)














