TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID — Di tengah lanskap perbukitan yang tenang di Kecamatan Pariangan, sebuah kegiatan sederhana namun bermakna berlangsung. Pelatihan fotografi untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Kegiatan ini bukan sekadar mengajarkan teknik memotret, tetapi menjadi jendela baru bagi para pelaku usaha lokal untuk melihat potensi produk mereka dengan cara yang lebih kreatif dan kompetitif.
Diprakarsai oleh Wahyu Fitri, S.Ds., M.I.Kom, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Perintis Indonesia, kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (Pengabmas) yang bertujuan memberdayakan UMKM melalui pemahaman prinsip dasar fotografi. Bersama tim dosen dan mahasiswa, Wahyu Fitri membawa semangat perubahan ke tengah masyarakat yang selama ini belum tersentuh oleh pendekatan visual dalam pemasaran produk.
Salah satu peserta, Reni, pemilik usaha keripik pisang rumahan, mengaku selama ini hanya mengandalkan foto seadanya dari ponsel untuk promosi.
“Saya tidak pernah tahu bahwa pencahayaan dan sudut pengambilan gambar bisa membuat produk saya terlihat lebih menarik. Setelah ikut pelatihan ini, saya jadi percaya diri untuk memasarkan lewat media sosial,” ujarnya dengan mata berbinar.
Cerita seperti Reni bukan satu dua. Banyak pelaku UMKM di daerah ini yang memiliki produk berkualitas, namun belum mampu menampilkan visual yang menggugah minat konsumen. Pelatihan ini menjadi titik balik bagi mereka untuk memahami bahwa foto bukan sekadar gambar, melainkan representasi nilai dan cerita di balik produk.
Belajar Lewat Praktik dan Pendampingan. Selama delapan minggu, peserta mengikuti rangkaian kegiatan yang mencakup teori dasar fotografi, praktik langsung memotret produk, sesi editing sederhana, hingga simulasi pembuatan konten iklan. Tidak hanya itu, peserta juga diajak untuk memahami psikologi konsumen dalam memilih produk berdasarkan visual.














