Ia menambahkan, pada awal penerapan kebijakan sempat muncul keluhan dari sebagian pelanggan. Namun, saat ini sudah tidak ada lagi protes terkait pungutan tersebut. “Alhamdulillah, sekarang masyarakat sudah memahami manfaatnya. Sampah adalah persoalan bersama yang harus diatasi dengan gotong royong,” ucapnya.
Dengan mekanisme yang sudah berjalan baik, sambungnya, Perumda Air Minum Kota Padang berharap sinergi bersama pemerintah daerah dan masyarakat bisa semakin kuat.
“Kami tidak hanya mengurus air, tetapi juga ikut mendukung kebersihan kota. Semua ini pada akhirnya kembali untuk kenyamanan warga Padang sendiri,” tutur Adhie.
Sementara itu Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir menyerahkan beasiswa kepada anak-anak karyawan yang berhasil menorehkan prestasi akademik dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.
Program pemberian beasiswa ini merupakan agenda tahunan Perumda Air Minum sebagai wujud apresiasi terhadap dedikasi karyawan sekaligus bentuk dukungan bagi keluarga mereka. Tahun ini, sebanyak 137 anak karyawan menerima penghargaan dengan kriteria nilai akademik minimal rata-rata 91 bagi pelajar SD hingga SMA, dan IPK 3,5 ke atas bagi mahasiswa.
Lebih jauh, Wawako menyampaikan bahwa Perumda Air Minum Kota Padang memiliki target besar dalam lima tahun ke depan, yakni menambah 30 ribu sambungan baru agar layanan air bersih semakin merata. “Saat ini ada sekitar 150 ribu sambungan rumah. Insya Allah dalam lima tahun ke depan menjadi 180 ribu. Ini akan sangat membantu pelayanan masyarakat Kota Padang,”ujarnya.














