Ternyata kehadiran para seniman mengubah wajah Paducah. Kawasan pusat kota yang dulunya sepi dan terabaikan berubah menjadi Lower Town Arts District, sebuah pusat seni yang ramai dengan galeri, studio, kafe, dan pertunjukan budaya. Aktivitas ini tidak hanya menghidupkan kembali ekonomi lokal melalui pariwisata dan bisnis kreatif, tetapi juga membangun identitas baru bagi Paducah sebagai kota seni.
Lebih lanjut, keberhasilan Paducah akhirnya diakui dunia. Pada tahun 2013, UNESCO menetapkan Paducah sebagai salah satu kota dalam jaringan Creative Cities Network untuk kategori kerajinan dan seni rakyat. Hal ini meningkatkan citra kota kecil tersebut di panggung global, menarik lebih banyak pengunjung dan investor kreatif.
Kasus Paducah memperlihatkan bagaimana ide-ide Thornell bisa diterapkan. Pertama, kota dan daerah menggunakan potensi unik (seni dan budaya) sebagai strategi pembangunan. Kedua, keberhasilannya lahir dari kepemimpinan lokal yang visioner dan mampu melihat peluang di balik keterbatasan. Ketiga, program ini menunjukkan pentingnya branding komunitas agar mampu menarik orang luar dan menciptakan dampak jangka panjang.
Contoh lain yang diangkat Thornell adalah Kota Wilson, kota kecil di North Carolina dengan penduduk sekitar 50 ribu jiwa. Seperti banyak kota kecil lain di Amerika Serikat, Wilson dulunya bergantung pada industri tradisional, khususnya tembakau dan manufaktur. Namun, perubahan global dalam industri ini menyebabkan banyak kehilangan pekerjaan, penurunan ekonomi, dan keterbatasan peluang baru. Situasi ini mencerminkan persoalan umum yang sering disebut Thornell, yakni ketergantungan pada industri lama membuat kota kecil rawan stagnasi.
Untuk keluar dari keterpurukan, pemerintah kota Wilson meluncurkan inisiatif Greenlight Community Broadband pada tahun 2008. Ini adalah jaringan fiber-to-the-home yang memberikan akses internet kecepatan tinggi langsung ke warga dan bisnis. Langkah ini sangat progresif, mengingat banyak kota kecil di Amerika masih mengalami keterbatasan akses internet yang memadai.
Dengan adanya jaringan fiber, Wilson berhasil menarik bisnis baru yang membutuhkan internet cepat, termasuk perusahaan teknologi, startup, dan perusahaan layanan modern. UMKM lokal juga terdorong untuk beradaptasi dengan platform digital, memperluas pasar mereka hingga ke tingkat nasional bahkan internasional. Hal ini sejalan dengan pemikiran Thornell tentang pentingnya adopsi teknologi digital sebagai katalis pertumbuhan ekonomi kota kecil.










