Di masyarakat, keberadaan TBM, rumah baca, dan kelompok literasi menjadi wadah bagi anak untuk terus berinteraksi dengan buku di luar jam belajar.
Membiasakan literasi sejak dini memberi banyak manfaat. Anak terbiasa berpikir kritis, memiliki imajinasi luas, rasa ingin tahu tinggi, serta karakter yang cinta ilmu. Literasi juga menumbuhkan kepercayaan diri, kemandirian, dan kemampuan berkomunikasi.
Generasi yang terbiasa dengan literasi sejak kecil akan tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman. Karena itu, gerakan literasi harus melibatkan semua pihak guru, orang tua, masyarakat, hingga pemerintah agar menjadi budaya yang mengakar.
Penerapan literasi pagi di SDN 06 Parit Antang adalah langkah awal yang perlu terus diperkuat. Dengan dukungan perpustakaan, pojok baca, ketersediaan buku bermutu, serta kerja sama dengan berbagai pihak, budaya literasi dapat tumbuh subur. Mari bersama-sama menggerakkan literasi sejak dini, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat, demi lahirnya generasi penerus bangsa yang gemar membaca, cerdas, dan berkarakter.
Dengan dukungan semua pihak, penerapan Literasi Pagi di SDN 06 Parit Antang diharapkan menjadi budaya yang mengakar, sehingga lahir generasi literat siap menghadapi tantangan masa depan. Mari jadikan literasi sebagai nafas kehidupan sekolah, agar ilmu dan karakter tumbuh seimbang. (*)










