“Masih adanya OPD dengan realisasi di bawah 60 persen bahkan ada yang hanya mencapai 30 persen menunjukkan persoalan kinerja yang perlu ditangani serius. Kami meminta Wali Kota Padang segera mengevaluasi para kepala dinas beserta jajarannya, agar mereka tidak bekerja secara rutinitas, tetapi lebih inovatif dan strategis dalam mengejar target PAD,” tegas Rachmad Wijaya, Selasa (1/10).
Politisi muda dari Fraksi Gerindra itu menambahkan, PAD merupakan tulang punggung pembiayaan pembangunan daerah. Rendahnya realisasi PAD dari sejumlah OPD akan berdampak langsung pada kemampuan pemerintah kota dalam menjalankan program prioritas dan pelayanan publik.
DPRD menilai perlu dilakukan langkah cepat dan terukur agar target PAD tahun 2025 bisa tercapai.
“Masih tersisa tiga bulan sebelum tahun anggaran berakhir. Ini waktu yang sangat krusial. Kepala OPD harus bergerak cepat, menyusun strategi, dan melakukan evaluasi internal agar target bisa dikejar. Jangan sampai ketertinggalan capaian PAD menghambat program pembangunan kota,” ujarnya.
Selain evaluasi kinerja, Rachmad juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mengoptimalkan PAD. Menurutnya, banyak potensi penerimaan yang belum tergarap maksimal akibat minimnya inovasi dan kurangnya koordinasi antar perangkat daerah.
“Kami di DPRD akan terus mengawal dan mendorong upaya peningkatan PAD ini. Namun, langkah awal yang paling penting adalah perbaikan kinerja dari internal OPD itu sendiri,” tuturnya.
Sementara itu, DPRD juga mencatat bahwa beberapa OPD berhasil melampaui target. Diantaranya Dinas Pariwisata dengan capaian 115,67 persen dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dengan capaian 105,42 persen.
Keberhasilan ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi OPD lain untuk lebih kreatif dan proaktif dalam menggali potensi pendapatan daerah. (*)














