Kamis, 4 Desember 2025
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
HARIANHALUAN.ID NASIONAL

BBH Membahayakan Sasaran Iklim dan Keamanan Pangan Global

Editor: Atviarni
Kamis, 09/10/2025 | 16:09 WIB
ShareTweetSendShare

BRUSSELS, HARIANHALUAN.ID — Saat para pemimpin dunia bersiap untuk negosiasi perubahan iklim COP30 bulan depan di Belém, Brasil, sebuah laporan yang dirilis hari ini menemukan bahwa bahan bakar hayati atau BBH, yang sering dicanangkan sebagai alternatif ramah lingkungan bagi bahan bakar fosil atau BBF, ternyata menghasilkan emisi karbon global 16 persen lebih tinggi daripada campuran bensin dan diesel yang digantikannya.
 
Temuan ini sangat relevan khususnya menjelang pembicaraan penting PBB ketika para pemerintah diharapkan supaya menilai peran BBH dalam mencapai sasaran suhu global perjanjian iklim Paris. Brasil telah menjadi pemimpin iklim internasional dan pilihannya atas Belém, yang berada di jantung Amazon, untuk menyelenggarakan COP30 mencerminkan komitmennya terhadap penggunaan lahan berkelanjutan dalam perjuangan melawan perubahan iklim.
 
Namun, laporan itu menggarisbawahi betapa penting bagi Brasil dan negara-negara lain yang bergantung pada BBH untuk menemukan keseimbangan yang tepat dalam portofolio energi mereka; jika tidak, mereka berisiko merusak kemajuan penting yang telah dicapai dalam aspek-aspek lain komitmen nasional mereka.
 
Transport & Environment (T&E), LSM terkemuka di Eropa yang menggeluti bidang transportasi dan energi bersih, menugasi tim peneliti di Cerulogy untuk melakukan studi dengan menelaah dampak kebijakan BBH dari sembilan produsen utama dunia terhadap emisi gas rumah kaca (GRK) dan penggunaan lahan.
 
Studi ini hadir selagi para pemerintah makin meningkatkan subsidi BBH, seperti etanol dan biodiesel, guna mencapai tujuan-tujuan kebijakan di bidang iklim, pertanian, industri, dan perdagangan, yang sering kali dengan mengorbankan keamanan pangan, penggunaan air, dan keanekaragaman hayati.
 
Saat ini, Brasil menempati posisi kedua setelah AS dalam produksi BBH dan baru-baru ini memutuskan untuk mencabut moratorium kedelai yang telah berjalan puluhan tahun, yang dipuji banyak pemerhati lingkungan karena memperlambat secara nyata deforestasi di Amazon. Pada 2030, produksi BBH Brasil diperkirakan akan tumbuh setinggi 50%.
 
“Keputusan Brasil untuk mencabut moratorium kedelai makin mengkhawatirkan dengan mengingat ekspansi BBH ini. Sebagai tuan rumah COP tahun ini, kita bisa berharap supaya Brasil mendorong lebih banyak bahan bakar terbarukan, tetapi BBH seharusnya tidak disertakan dalam pembahasan. Jika sebaliknya, kita berisiko menimbulkan lebih banyak kerugian daripada manfaat,” kata Cian Delaney, juru kampanye BBH T&E.
 
Sebagai tuan rumah COP30, kebijakan BBH Brasil menjadi sorotan, tetapi negara ini bukan satu-satunya yang perlu meninjau dengan kritis dampak langsung dan tidak langsung BBH terhadap kesejahteraan lingkungan dan manusia.
 
AS dan Brasil saat ini memimpin dunia dalam produksi BBH, tetapi Kanada, India, dan Malaysia termasuk di antara negara-negara yang berupaya menaikkan produksi untuk memenuhi permintaan BBH yang terus tumbuh di sektor-sektor pelayaran dan penerbangan.
 
Saat ini, budi daya tanaman untuk dipakai sebagai bahan bakar menyita 32 juta hektare lahan—kira-kira seukuran Italia—hanya demi memenuhi 4 persen kebutuhan energi transportasi global. Pada tahun 2030, angka ini diperkirakan akan tumbuh sebesar 60 persen menjadi 52 juta hektare.
 
Besarnya jejak karbon BBH berasal dari dampak tidak langsung pertanian dan deforestasi. Menurut laporan itu, pada 2030, BBH diperkirakan akan menghasilkan 70 MtCO₂e lebih banyak daripada BBF yang digantikannya, atau setara dengan emisi tahunan hampir 30 juta mobil diesel.

Temuan-temuan utama yang lain:
 
Pada 2030, tanaman BBH akan membutuhkan lahan seluas Prancis, yang akan menjadikannya negara keenam terbesar dalam hal penggunaan lahan layak tanam di seluruh dunia.
 
Secara rata-rata, 3.000 liter air dibutuhkan untuk menempuh 100 km dengan BBH.
 
Hanya 3% lahan yang saat ini digunakan untuk BBH generasi pertama yang mampu menghasilkan jumlah energi yang sama dengan yang dihasilkan panel surya.
 
Pada 2023, industri BBH mengonsumsi sekitar 150 juta ton jagung serta 120 juta ton tebu dan bit gula. Secara total, jumlah setara dengan 100 juta botol minyak nabati dibakar di mobil setiap hari, yang berarti seperlima seluruh pasokan minyak nabati tidak pernah digunakan untuk makanan. Energi dari semua bahan pangan ini dapat memenuhi kebutuhan kalori minimum sampai 1,3 miliar orang.
 
Dengan mengingat dampak negatif BBH, Uni Eropa kini membatasi BBH konvensional (yang berbasis tanaman generasi pertama) pada 7% energi transportasi, sementara BBH berbasis limbah dan residu memiliki batas 1,7% pada 2030 untuk jenis tanaman tertentu guna mendorong bahan bakar lanjut dan mengurangi dampak penggunaan lahan.
 
“Menjaga keseimbangan berkelanjutan antara pertanian dan alam sangat penting untuk mengatasi krisis iklim. Para pemerintah di seluruh dunia harus memprioritaskan energi terbarukan alih-alih BBH berbasis tanaman jika kita ingin berhasil,” ujar Delaney. (*)

Tags: BBHPangan
ShareTweetSendShare

BacaJuga

BNPB Salurkan Bantuan 40 Ton Kemenko Perekonomian untuk Korban Bencana Tiga Wilayah

BNPB Salurkan Bantuan 40 Ton Kemenko Perekonomian untuk Korban Bencana Tiga Wilayah

Rabu, 03/12/2025 | 12:35 WIB
Bantuan Korban Bencana Sumbar Harus Terkoordinasi Melalui Posko

Bantuan Korban Bencana Sumbar Harus Terkoordinasi Melalui Posko

Selasa, 02/12/2025 | 20:21 WIB
Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air Tanggal 2 Desember 2025

Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air Tanggal 2 Desember 2025

Selasa, 02/12/2025 | 19:54 WIB
Jalur Medan-Aceh Tamiang Mulai Dapat Diakses

Jalur Medan-Aceh Tamiang Mulai Dapat Diakses

Selasa, 02/12/2025 | 15:49 WIB
Upaya Pentahelix Buka Jalur Putus di Bener Meriah, Aceh

Upaya Pentahelix Buka Jalur Putus di Bener Meriah, Aceh

Selasa, 02/12/2025 | 09:08 WIB
BNPB Terima Dukungan Bantuan Logistik dari DPR RI

BNPB Terima Dukungan Bantuan Logistik dari DPR RI

Selasa, 02/12/2025 | 02:05 WIB

HALUANePaper

Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

HALUANOPINI

Saat Tiga Provinsi Menjerit: Status Bencana Nasional tak Bisa Ditunda
OPINI

Saat Tiga Provinsi Menjerit: Status Bencana Nasional tak Bisa Ditunda

Rabu, 03/12/2025 | 15:39 WIB

SelengkapnyaDetails
Perlu Kategori Baru: “Bencana Regional”

Perlu Kategori Baru: “Bencana Regional”

Selasa, 02/12/2025 | 18:09 WIB
Pulihkan Hulu DAS dan Sumber Air Berkelanjutan

Pulihkan Hulu DAS dan Sumber Air Berkelanjutan

Selasa, 02/12/2025 | 18:03 WIB
Analisis Pengalaman Psikologis Praktisi Magang dalam Penanganan Klien Anak di Biro Psikologi

Analisis Pengalaman Psikologis Praktisi Magang dalam Penanganan Klien Anak di Biro Psikologi

Selasa, 02/12/2025 | 17:43 WIB
Bencana Nasional

Saat Tiga Provinsi Menjerit: Mengapa Status Bencana Nasional Tak Bisa Ditunda?

Selasa, 02/12/2025 | 15:38 WIB

HALUANTERPOPULER

  • FORM Solok Selatan Turun ke Jalan, Galang Dana Kepedulian untuk Korban Bencana Sumbar‎‎‎

    FORM Solok Selatan Turun ke Jalan, Galang Dana Kepedulian untuk Korban Bencana Sumbar‎‎‎

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tinjau Empat Daerah Terdampak, Cerint Irraloza Tasya : Kehancuran Hutan Sumbar Dibayar Nyawa Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Senyum Haru Derianti, Ketika Gubuk Reyot Menjadi Rumah Layak Huni

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sosok Pengusaha yang Laporkan Anggota DPRD Pessel Novermal Jadi Tersangka Pembalakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Hendrajoni Tinjau Kerusakan Infrastruktur Akibat Banjir di Lengayang dan Ranah Pesisir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
HarianHaluan.id

Kantor Redaksi dan Bisnis:
Jln. Prof Hamka (Komp. Bandara Tabing - Lanud St. Syarir) - Kota Padang - Sumatera Barat (25171)

  [email protected]

  Redaksi: 08126888210 (Nasrizal)
  Iklan: 081270864370 (Andri Yusran)

Instagram Harianhaluan Post

  • Telkomsel mengeluarkan Paket SIAGA Peduli dalam situasi tertentu sebagai bentuk dukungan kepada pelanggan. Penyebab umum paket ini diberikan adalah:

1. Program Bantuan Saat Kondisi Darurat / Bencana
Kuota SIAGA Peduli sering diberikan ketika suatu daerah terdampak bencana, gangguan jaringan, atau situasi darurat lain. Tujuannya agar pelanggan tetap bisa berkomunikasi dan mengakses informasi penting.

2. Bentuk Tanggung Jawab Sosial (CSR)
Program ini merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel. Provider memberikan bantuan kuota gratis untuk membantu masyarakat yang membutuhkan akses internet.

3. Mendukung Kegiatan Penting Masyarakat
Kadang paket ini diberikan pada masa tertentu, misalnya:
situasi nasional yang membutuhkan akses komunikasi,
periode tinggi aktivitas digital,
atau kondisi khusus di daerah tertentu.
  • Presiden RI, Prabowo Subianto memastikan pemerintah pusat akan
membangun kembali seluruh infrastruktur yang rusak akibat bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat (Sumbar). Untuk itu, ia mengajak dan berharap segenap masyarakat Sumbar bisa segera bangkit kembali.

Follow Us

  • Index
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

HarianHaluan.id © 2025.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA

HarianHaluan.id © 2025.